KUPANG, terasntt.co — Ketika mendapat kepercayaan masyarakat menjadi Gubernur NTT tahun 2024, Melki Laka Lena secara khusus mempersiapkan diri untuk menjalankan amanat yang diberikan itu. Melki sapaan Melki Laka Lena bersama keluarga berziarah ke Fatima-Portugal, Lourdez – Prancis dan Vatikan untuk mendapat penguatan rohani sebelum menerima tongkat kepemimpinan sebagai Gubernur NTT periode 2024 – 2029.
” Kami berziarah ke Vatikan dalam rangka mempersiapkan diri lahir – batin terutama tugas baru yang diberikan masyarakat NTT sebagai gubernur. Kenapa cuma bertiga saja karena ini sebagai acara keluarga. Jadi saya, istri dan anak saja yang pergi,” kata Gubernur NTT periode 2024 – 2029 Melki Laka Lena kepada wartawan di kantor Golkar NTT, Jumat (10/1/2025).
Melki bersama keluarga memulai perjalanan ziarah bertepatan dengan momentum Natal 2024 di Fatima, Portugal. Di Fatima, Melki didampingi P. Flori, SVD, misionaris asal Manggarai.
“Ternyata di Portugal, pastor SVD dari Flores dan Timor cukup banyak. Ada lulusan dari Seminari Menengah Santo Rafael Oepoi Kupang. Di Fatima, kami mengikuti Misa Natal bersama dengan KBRI. Dubes RI untuk Portugal Pak Rudy Alfonso itu teman saya. Misa dipimpin oleh pastor dari NTT,” ujar Melki mengisahkan.
Dari Fatima, Melki dan keluarga melanjutkan ziarah ke Lourdes, Prancis. Di sana, Melki mengaku tidak bertemu dengan peziarah dari NTT. “Pasti ada, tapi kami tidak ketemu,” lanjutnya.
Usai dari Lourdes, Wakil Ketum DPP Partai Golkar ini bersama istri dan anaknya berziarah ke Kota Suci Vatikan. Baginya ziarah ke Vatikan kali ini sangat berkesan karena bertepatan dengan pembukaan Tahun Suci Yubileum 2025.
Pada hari Selasa tanggal 24 Desember 2024, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus telah membuka Pintu Suci (Holy Door) di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Hal ini menandai dimulainya Tahun Suci Yubileum 2025 yang mengangkat tema “Peziarah Pengharapan”.
Menariknya, lanjut Gubernur NTT terpilih ini dari lima Pintu Suci yang dibuka Paus Fransiskus, Melki bersama keluarga menyusuri dan masuk di tiga Pintu Suci. Pintu Suci Basilika Santo Petrus, Pintu Suci Basilika Santa Maria Maggiore, dan Pintu Suci Basilika Yohanes Lateran. Sementara Pintu Suci Basilika Kepausan Santo Paulus di Luar Tembok dan Pintu Suci di Penjara Rebibbia, tidak sempat didatangi.
“Khusus di Vatikan kami bersyukur didampingi Pater Markus Solo Kewuta, SVD, penerjemah Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia, sehingga bisa masuk di semua sudut Vatikan. Andaikan hari Rabu 1 Januari itu hari Rabu biasa, mungkin bisa bertemu Paus Fransiskus. Tapi tidak bisa karena hari libur,” katanya.
Menurut Melki sangat berkesan dengan pesan P. Markus Solo Kewuta, SVD, misionaris asal Flores Timur yang kini bertugas di Kuria Tahta Suci Vatikan.
“Pater Markus berpesan, sebagai peziarah kita selalu memiliki harapan untuk masuk di Tahun Yubileum. Dan sebagai gubernur terpilih, ini menjadi sebuah tahapan dimana dia harus bisa membawa masyarakat NTT untuk melewati perubahan, serta perbaikan untuk kehidupan bersama,” terang Melki mengulang pesan P. Markus Solo Kewuta, SVD.
“Secara pribadi tentu untuk pertobatan pribadi. Tetapi sebagai gubernur terpilih itu penting agar bisa memperbaiki kondisi NTT menuju kepada kehidupan yang diinginkan oleh Tuhan. Dengan melewati Pintu Suci, mudah-mudahan saya pribadi mendapatkan rahmat berlimpah, bisa mendapatkan pengharapan yang kuat sehingga bersama Pak Johni Asadoma, kami bisa membawa kehidupan di NTT menjadi lebih baik, membuat sebanyak mungkin masyarakat NTT lebih sejahtera,” lanjutnya.
Perjalanan ziarah Melki Laka Lena dan keluarga ini diakhiri dengan mengikuti misa Natal bersama IRRIKA, KBRI Vatikan, dan KBRI Roma pada 4 Januari 2025.
IRRIKA merupakan organisasi biarawan-biarawati Indonesia, yang sebagian besar anggotanya adalah para suster yang sedang studi atau berkarya di Italia.
“Anggota IRRIKA sekitar 2.000 orang. 80 persen berasal dari NTT. Jadi kontribusi NTT untuk Gereja Katolik di Vatikan dan Italia bahkan di seluruh Eropa itu luar biasa. Termasuk juga di Amerika Latin, Afrika dan Asia,” ujarnya.
Sementara itu kepada Melki, Dubes RI untuk Vatikan, Trias Kuncahyono meminta agar turut serta menjaga dan merawat kontribusi orang-orang NTT untuk kehidupan biara-biara dan Gereja Katolik. Tidak saja di Vatikan dan Italia, tetapi juga untuk dunia.
Sebagai gubernur terpilih, Melki bertekad mencari cara agar keberadaan misionaris, biarawan-biarawati di seluruh dunia bisa bermanfaat bagi pembangunan NTT lima tahun kedepan.
“Dalam spirit Ayo Bangun NTT, kami akan membuat sebuah dialog yang nanti melibatkan semua jaringan yang bekerja di seluruh dunia. Tidak saja biarawan-biarawati, pendeta dan rohaniawan dari agama lain dari NTT yang berkarya di seluruh dunia, juga akan kita ajak untuk sama-sama bangun NTT dengan cara mereka masing-masing,” tandasnya.(m45)