Kupang Kota Kasih Jadi Contoh Toleransi

Eduard Gana

SEBENTAR lagi, umat Kristiani akan memasuki masa pra Paskah, sementara umat Muslim memasuki bulan suci Ramadhan. Dua hari raya besar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar agama di Kota Kupang, bahkan di seluruh Indonesia.

Kota Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadi contoh nyata toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Menjelang perayaan Paskah dan Ramadhan, partisipasi dan saling mendukung antar umat beragama di Kota Kupang sangat terasa, ini menunjukkan toleransi dan kerukunan ada dan nyata.

Eduard Gana, Wakil ketua Majelis Harian GMIT Jemaat Kota Kupang, mengungkapkan, toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kota Kupang sangat kuat. ” Kita tidak pernah memiliki konflik atau pertikaian karena perbedaan agama” katanya.

BACA JUGA:  DPRD Umumkan Penetapan Melki-Johni sebagai Gubernur-Wagub NTT

Toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kota Kupang juga terbukti dalam kegiatan nyata. Pada perayaan Paskah dan Natal, pemuda-pemuda dari berbagai agama, termasuk Islam, Hindu, Buddha, dan Konghucu, turut serta menjaga keamanan dan ketertiban. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama adalah kunci untuk membangun masyarakat yang harmonis dan damai.

Dalam konteks Kristiani, Paskah memiliki arti yang sangat mendalam. Paskah adalah penyelamatan, kemenangan Tuhan Yesus atas maut. Perayaan Paskah juga diisi dengan perjamuan, yang merupakan bentuk penyelamatan melalui makan tubuh Kristus dan Minum darah Kristus.

Di Kota Kupang, perayaan Paskah juga diisi dengan pawai kemenangan, yang menunjukkan bahwa Tuhan Yesus telah menang atas maut.

BACA JUGA:  Gubernur NTT Prihatin & Kecam Keras Aksi KKB Bunuh Guru Asal NTT

Eduard Gana berpesan kepada umat yang akan merayakan Paskah dan Ramadhan untuk terus menjaga hubungan-hubungan dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama. ” Mari terus kita menjaga hubungan-hubungan dan juga meningkatkan kerukunan antar umat beragama dengan saling menghargai dan menghormati semua peristiwa keagamaan di Kota Kupang baik di bulan Ramadhan dan Paskah. Kita tetap saling mendukung satu dengan yang lain,” ujarnya.

Dengan demikian, Kota Kupang bisa menjadi contoh nyata toleransi dan kerukunan antar agama di Indonesia. Semoga keharmonisan dan kedamaian dapat terus terjaga di Kota Kupang dan di seluruh Indonesia.(rosalia virginia)