KUPANG, terasntt.co — Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Provinsi yang rawan bencana. Butuh pemimpin yang komunikatif, punya jaringan dengan berbagai pihak mengantisipasinya.
Untuk itu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT Melki – Johni menawarkan tiga solusi konkrit mengantisipasi bencana alam di NTT.
Mereka akan ajak semua pihak, terutama Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), TNI, Polri, LSM dan pihak swasta untuk duduk bersama dan bersinergi dalam penanganannya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menyebut langkah pertama yang akan dilakukan oleh paket Melki – Johni adalah pemetaan komprehensif terhadap wilayah atau daerah yang rawan bencana.
“Saya rasa itu penting sekali kita petakan daerah rawan bencana di NTT, itu jenisnya seperti apa?. Kita bisa petakan itu dengan baik,” tegas Melki saat debat kedua Cagub-Cawagub, Rabu (6/11/2024).
Langkah kedua yang ditawarkan Melki-Johni adalah pembangunan infrastruktur yang mampu menghadapi dampak bencana alam.
Infrastruktur itu, terutama di wilayah rawan bencana, akan dirancang dengan kualitas khusus agar lebih tahan terhadap berbagai kondisi bencana. “Kita harus siapkan infrastruktur yang bagus di daerah rawan bencana untuk mengantisipasi soal bencana ini. Harus dibangun dengan kualitas khusus, sehingga tidak mudah rusak ketika terjadi bencana,” ujarnya.
Sebagai upaya antisipatif, kata mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Paslon Melki-Johni juga akan membangun jalur evakuasi yang jelas dan fasilitas shelter di berbagai titik rawan bencana di Nusa Tenggara Timur.
Dengan adanya jalur evakuasi dan ketersediaan shelter, masyarakat di daerah atau wilayah rawan bencana akan memiliki akses yang lebih aman saat situasi darurat.
“Kita harus bangun jalur evakuasi dan juga shelter di NTT ini, sehingga daerah yang rawan bencana, kita bisa antisipasi dengan baik,” katanya. (*/tim).