KUPANG, terasntt.co- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang menggelar kegiatan Pajak Bertutur Tahun 2024 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Kupang, Rabu (7/8/2024). Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 80 siswa.
Pajak bertutur adalah kegiatan edukasi yang dilaksanakan secara serentak setiap tahun oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan instansi vertikal di bawahnya, termasuk KPP Pratama Kupang. Kegiatan diadakan untuk memberikan edukasi terkait perpajakan kepada generasi muda dan menjadi wadah DJP membangun kesadaran pajak sejak dini demi mewujudkan kepatuhan perpajakan di masa yang akan datang.
“Kami bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan untuk melakukan kegiatan Pajak Bertutur ini. Kegiatan kami laksanakan untuk para generasi muda yang diharapkan akan menjadi future taxpayer, yang tentunya di masa mendatang akan menjadi Wajib Pajak yang taat pajak”, kata Kepala Seksi Pelayanan, Moh Rasyid Ridho dalam sambutannya membuka kegiatan tersebut.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Kepala SMK Negeri 6 Kupang, Asa Manason Lahtang. Dalam sambutannya, Asa mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang diadakan di sekolahnya dan mengharapkan siswa-siswinya dapat menyerap materi yang akan disampaikan. Asa menyadari bahwa generasi muda saat ini memiliki kecerdasan intelektual sehingga apa yang ditanamkan sejak dini akan memberikan kontribusi besar nantinya.
Kegiatan Pajak Bertutur telah dilaksanakan KPP Pratama Kupang sebanyak delapan kali sejak tahun 2017. Pajak Bertutur 2024 kali ini mengambil tema “Lampaui Batas, Bangkit Untuk Indonesia Emas”.
Asisten Penyuluh Pajak KPP Pratama Kupang, Richard Yanes Yunior Dima dalam materinya menyampaikan pentingnya pajak dalam pembangunan negara, dari segi infrastruktur, kesehatan, pertahanan, keamanan dan tentunya untuk pendidikan. Meskipun pajak memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan, namun pemahaman masyarakat tentang korelasi pembayaran pajak dengan peningkatan kualitas pendidikan masih perlu ditingkatkan.
“Setiap rupiah yang dibayarkan oleh para Wajib Pajak secara tidak langsung memberikan dampak besar untuk mewujudkan Indonesia Emas, seperti untuk pembangunan di sektor pendidikan, mengingat pajak berkontribusi sebesar 84% dalam pendapatan negara di APBN”, ujar Richard.
Richard mengibaratkan APBN seperti dompet pemerintah. Dimana uang di dompet yang masuk disebut pendapatan negara dan uang di dompet yang keluar disebut dengan belanja negara.
“Dalam sektor pendidikan sendiri, dengan adanya penerimaan pajak pemerintah akan dapat mendanai pembangunan gedung sekolah, membayar gaji guru dan membantu program beasiswa pendidikan seperti Program Indonesia Pintar, Beasiswa Indonesia Maju, dan KIP-Kuliah”, tambahnya.
Sebelum mengakhiri materinya, Richard mengajak siswa-siswi SMK Negeri 6 Kupang sebagai calon generasi emas yang saat ini masih berada di usia produktif untuk memahami pentingnya pajak. Hal ini dapat dilakukan dengan peran siswa dalam pembangunan Indonesia seperti mengikuti upacara bendera, mematuhi tata tertib sekolah, giat belajar dan berlomba lomba meraih prestasi. Jika sebagai generasi emas nantinya patuh dalam membayar pajak maka APBN akan meningkat sehingga pembangunan negara akan melesat dan fasilitas yang akan dirasakan semakin banyak.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan juga games berkelompok sesuai materi yang telah disampaikan untuk meningkatkan antusiasme dan partisipasi siswa peserta Pajak Bertutur 2024.
Pajak Bertutur juga turut dilaksanakan oleh kantor vertikal di bawah KPP Pratama Kupang yang berada di Kabupaten Alor dan Kabupaten Rote Ndao. Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Kalabahi melaksanakan Pajak Bertutur di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Alor dengan diikuti oleh 32 siswa, dan KP2KP Baa di SMA N 1 Rote Barat Laut dengan diikuti oleh 36 siswa.
DJP berharap dengan adanya Pajak Bertutur dapat menumbuhkan pemahaman dan kesadaran peran pajak yang baik untuk generasi muda yang nantinya akan memberikan kontribusi besar untuk kemajuan negara.
(*/ran)