Mengubah Sampah Jadi Kekuatan Ekonomi dan Lingkungan

Pengolahan sampah oleh bank sampah di kota Kupang

DI TENGAH Hiruk pikuknya kota Kupang hadir sebuah lembaga ” Bank Sampah Mapoli” yang dirikan dengan komitmen mengubah sampah menjadi kekuatan ekonomi dan lingkungan. Bank Sampah Mapoli, yang didirikan tahun 2022, beralamat Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ini memberikan contoh nyata pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.

Sasaran utama Bank Sampah Mapoli adalah sekolah, gereja, dan tempat – tempat umum. Mereka berusaha untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dengan baik. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa mengelola sampah dengan baik akan menciptakan lingkungan yang bersih” kata Oken Ndoen, Perwakilan masyarakat bidang edukasi Bank Sampah Mapoli.

Bank Sampah Mapoli menerima tiga jenis sampah, yaitu plastik, kertas, dan logam. Masyarakat dapat menyetor sampah setiap hari jumat, yang kemudian dikirimkan ke Bank Sampah Mutiara Timur untuk diolah lebih lanjut. Selain itu, Bank Sampah Mapoli juga mengelola sampah organik menjadi cairan ekoensin, yang merupakan hasil fermentasi limbah rumah tangga selama tiga bulan.

BACA JUGA:  Tim PKH Flotim Terlibat Langsung Urus Warga di Kamp Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Bank Sampah ini tidak hanya mengolah sampah, tetapi juga menghasilkan karya yang unik dan berguna. Mereka membuat gantungan kunci dari tutup botol, kain perca, dan kerajinan tangan seperti tempat tisu dari koran dan kardus.

Dalam pekerjaan pasti menemukan sebuah kesulitan. Tetapi apabila dijalankan dengan sepenuh hati pasti akan dapat berjalan dengan baik. Pekerja di Bank Sampah Mapoli mengalami kesulitan dalam mengelola sampah yang di buang oleh masyarakat. ” Banyak nasabah yang mencampuri semua jenis sampah, sehingga kami harus memilahnya lebih dulu sebelum diola,” kata Oken Ndoen.

Walau demikian, Oken terus berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola sampah untuk mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) dan menambah nilai perekonomian rumah tangga untuk lingkungan yang bersih untuk kota Kupang yang bersih.

BACA JUGA:  Politik Identitas Tidak Berlaku Lagi di NTT

Saat ini, Bank Sampah Mapoli telah memiliki 200 lebih anggota. Masyarakat yang membuang sampah di Bank Sampah Mapoli akan mendapatkan uang dari sampah yang ditimbang, yang kemudian dikirimkan ke rekening mereka.

Dengan demikian, Bank Sampah Mapoli telah menjadi contoh nyata pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan. Mereka berharap bahwa masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola sampah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.(rosalia virginia)