Warga Oesao Titip Masalah Pertanian ke Melki – Johni

Kampanye perdana Cawagub NTT Johni Asadoma di Oesao Kabupaten Kupang, Rabu (25/9/2024)

KUPANG, terasntt.co — Masyarakat Oesao, Kabupaten Kupang menitipkan masalah pertanian kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Melki Laka Lena – Johni Asadoma. Hal ini disampaikan kepada Cawagub Johni Asadoma saat kampanye perdana di Kelurahan Oesao, Kabupaten Kupang, Rabu (25/9/2024).

Kampanye tatap muka di hari pertama ini Cawagub Johni didamping sang istri, Vera Asadoma didampingi Ketua Tim Pemenangan Melki-Johni, Frans Sarong dan Manajer Kampanye, Mohammad Ansor.
Hadir pula anggota DPRD NTT Dapil NTT 2 diantaranya Johan Oematan, Winston Rondo dan Jan Pieter Windy, serta sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kupang dari partai koalisi pendukung Melki-Johni.

Saat bertatap muka dengan ratusan masyarakat yang sebagian besar adalah petani, Johni Asadoma menerima banyak keluhan terkait Maslaah pertanian.

Pada kesempatan yang sama Kostanji Sambera, salah satu tokoh masyarakat yang juga Ketua Komda Jaringan Petani Nasional (JPN) NTT membeberkan beberapa persoalan yang dihadapi para petani. Di antaranya kesulitan para petani membagi air ke petak-petak persawahan karena infrastruktur irigasi permanen belum menjangkau semua petak persawahan yang luasnya mencapai ribuan hektar.

” Kami petani butuh pembangunan irigasi karena kita punya irigasi terlebih khusus irigasi tersier yang belum terakses ke semua lahan pertanian. Ini yang buat petani di sini sulit membagi air,” kata Kostanji Sambera yang juga adalah Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Oesao.

BACA JUGA:  Merapu Band & Ello Hibur Masyarakat SBD di Panggung Hiburan Rakyat Melki - Johni

Menurutnya para petani juga bergumul dengan kondisi bendung Naeheli (Leter T) yang belum diperbaiki sampai saat ini. Bendung tersebut jebol sejak 2022 lalu, sehingga lahan sekitar 300 hektar tidak bisa dimanfaatkan. “Sekarang sudah masuk tahun ketiga bendung Naeheli rusak. Kami juga pertanyakan statusnya. Bendung itu kepunyaan kabupaten, provinsi atau pusat dalam hal ini Balai Sungai,” ujarnya.

Para petani Oesao, kata Konstanji, juga membutuhkan bantuan sumur bor untuk mengatasi kebutuhan air pada musim tanam kedua (Juni-Desember) bisa terpenuhi dengan baik. “Lahan sawah para petani di sini luasnya mencapai 4.000 hektar. Pada musim tanam kedua, hanya lima persen lahan sawah yang dikelola untuk tanam karena kesulitan air. Petani juga butuh intervensi modal untuk pengadaan pupuk, bibit dan lain-lain. Juga jangan lupa infrastruktur jalan di sini yang masih rusak,” pungkasnya.

Merespon keluhan para petani, Johni Asadoma mengatakan, untuk membangun NTT termasuk di sektor pertanian, tentu butuh anggaran yang tidak sedikit.
“APBD kita selama ini hanya 5 triliun lebih dan itu belum cukup untuk bangun jalan, dan lain-lain. Termasuk untuk membiayai sektor pertanian,” katanya.

BACA JUGA:  Rakornas PAN, Rekomendasi Melki Laka Lena Bacagub NTT

Menurut Johni, untuk mendapatkan anggaran yang besar, perlu ada konektivitas antara daerah dengan pusat. Juga perlu sosok pemimpin daerah yang punya jejaring bagus dengan pemerintah pusat.
“Beta (saya) dari Partai Gerindra yang diketuai Pak Prabowo Subianto, Presiden terpilih. Sementara Pak Melki dari Golkar. Sebagai anggota DPR RI, beliau punya jaringan yang luas. Sudah tentu anggaran besar akan mengalir ke sini,” sebut mantan Kapolda NTT ini.

Ia menambahkan, dengan dukungan dari 11 parpol koalisi, Melki-Johni punya kekuatan jaringan dan koneksi yang sangat bagus dari daerah sampai pusat. “Jadi jangan ragu pilih Melki-Johni karena ada jaminan untuk membangun NTT lebih maju di semua sektor. Persoalan-persoalan yang disampaikan tadi akan kami upayakan untuk atasi dengan melibatkan teman-teman anggota DPRD provinsi dan kabupaten Kupang,” ungkap Joni Asadoma seraya mengajak masyarakat sama-sama menyanyikan lagu “oke gas oke gas, nomor dua katong gas, oke gas oke gas, Melki-Johni katong gas”.(tim)