Terkait Efisiensi Anggaran, Mekeng Minta Menkeu RI, Pertimbangkan Daerah Terdampak Bencana

Kunker Anggota DPR RI Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng kunker di lokasi terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur

LARANTUKA, terasntt.co — Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Melchias Markus Mekeng dalam kunjungan kerjanya (Kunker) di daerah terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi laki – laki di Desa Boru Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Senin (10/2/2025) meminta kepada Menteri Keuangan RI Sri Mulyani terkait kebijakan efisiensi anggaran agar mempertimbangkan daerah yang terdampak bencana seperti Flotim. Perlu ada klasifikasi sesuai dengan persoalan daerah terutama yang sedang dilanda bencana.

Dalam kunjungan kerja tersebut Mekeng juga memberikan bantuan berupa 5.000 lembar seng untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi, baik yang berada di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur maupun di Boganatar Kabupaten Sikka masing – masing 2.500 lembar. Bantuan ini berasal dari dana CRS Bank Mandiri senilai Rp 467.500.000.

Bantuan kemanusiaan tersebut adalah upaya rehabilitasi jangka pendek dengan tujuan untuk mempercepat beroperasinya sejumlah fasilitas umum seperti prasarana pendidikan, kesehatan serta fasilitas keagamaan.

Dalam kunker kali ini Mekeng didampingi Wakil Ketua DPRD NTT, Roby Tulus Bapa serta anggota Fraksi Golkar Sikka, Flotim dan Lembata. Kunker ini juga dihadiri
Pihak penerima manfaat yakni Para Kepala Sekolah dari tingkat TK – SMA,
Kepala Puskesmas,dan Toko Agama,Toko Adat serta toko masyarakat lainnya.

BACA JUGA:  Gustaf Tamo : Kodi Raya Untuk Melki-Johni

Dalam kesempatan berharga ini selaku anggota Fraksi Golkar Flotim sekaligus ketua DPD 2 Golkar Flores Timur Yoseph Sani Betan menyatakan, bahwa pentingnya mempertimbangkan karakteristik daerah terkait dengan kebijakan efisiensi anggaran pusat DAU / DAK bagi wilayah yang sedang terdampak bencana seperti Flores Timur agar di perhatikan secara benar seluruh program rehabilitasi pasca bencana sehingga tidak terikat dalam pemotongan anggara.

Menyikapi pernyataan ini, Mekeng meminta Pemda Flotim segera membuat perencanaan yang menyeluruh dan diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk diperjuangkan. ” Saya akan bicara dengan Mentri Keuangan Sri Mulyani soal Flores Timur, supaya Pemerintah Daerah jangan di korbankan,” tegas Mekeng”.

Efisiensi Anggaran, Perlu Pertimbangkan Karakteristik Daerah

Mendampingi anggota DPR RI dalam Kunker ini, Yoseph Sani Betan Anggota DPRD dan juga Ketua DPD 2 Golkar Flores Timur, menyampaikan sekaligus mengharapkan agar Pemerintah Pusat mempertimbangkan juga dalam kebijakan Efisiensi anggaran sebagaimana amanah PMK 29, agar bisa melihat juga karakteristik daerah yang sedang menghadapi dampak bencana ini seperti erupsi gunung Lewotobi di Flores Timur.
Karena saat ini konsentrasi APBD 2025 Kabupaten Flores Timur juga banyak diarahkan untuk upaya penanganan bencana dan tentu akan diikuti juga dengan sejumlah biaya/anggaran pendukung aparatur pemerintah berupa perjalanan koordinasi Program yang juga harus dicermati secara baik.

BACA JUGA:  Mantan Bupati TTU, Rey Fernandes Tewas Tenggelam Saat Mancing

Menurutnya Flotim dengan PAD yang kisaran realisasi Rp 45 miliar sampai dengan Rp 50 miliar dan sedang dalam penanganan sejumlah persoalan paskah bencana Erupsi Lewotobi tentu akan mengalami masalah yang cukup serius terkait dengan kebijakan Efisiensi.

Oleh karena itu, Sani Betan berharap masalah ini bisa didengar dan dipilah oleh Pemerintah Pusat.

Hal ini dibenarkan Mechias Markus Mekeng dan berjanji akan menyampaikan ini kepada Pemerintah Pusat ke Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani dalam rapat bersama pekan depan.(*)