JAKARTA, terasntt.co — Gubernur NTT Melki Laka Lena mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, Selasa (29/4/2025). Gubernur menyampaikan harapannya agar Bank NTT mampu berperan lebih besar sebagai penggerak utama perekonomian di daerah.
Dalam forum RDP tersebut, Melki Laka Lena menyoroti kinerja lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi NTT yang dinilainya belum optimal dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
Melki mencontohkan Bank NTT yang memiliki aset sebesar Rp 16 triliun namun belum bida memberikan dividen secara maksimal.
“Dividen yang bisa dikasi, saya lihat kecil, karena memang tadi seperti teman-teman Bupati sampaikan, mengakomodasi tim sukses dalam berbagai hal termasuk urusan BUMD seperti Bank NTT,” terangnya.
Untuk itu Sebagai Gubernur Melki bersama para bupati dan Wali Kota Kupang telah sepakat menyerahkan pengelolaan Bank NTT kepada kalangan profesional di bidang perbankan dan ekonomi.
Ia menyatakan, bahwa pendekatan profesional ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan kontribusi Bank NTT bagi pembangunan daerah. “Lebih baik kita kasi kepada perbankan dan ekonom saja yang urus Bank NTT, nanti kami ambil di deviden,” tandasnya.
Lebih lanjut, Melki menyampaikan, pihaknya segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT untuk memastikan pengelolaan yang lebih baik dan transparan. Bahkan Ia optimis, jika dikelola secara profesional, Bank NTT dapat tumbuh dan berkembang seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain di Indonesia.
Dalam forum tersebut, Gubernur juga menekankan pentingnya akses keuangan yang luas bagi masyarakat dan pelaku usaha di NTT agar perekonomian daerah dapat tumbuh secara inklusif.
Selain membahas BUMD, juga disinggung kinerja tiga Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang dikelola Pemprov NTT, yakni RS W.Z. Johannes, RSJ Naimata, dan BLUD SPAM Air Minum.
” Peningkatan tata kelola menjadi kunci agar BUMD dan BLUD bisa memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur.(*)