LABUAN BAJO, terasntt.co — Dalam kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (20.3/2025), Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma meninjau sejumlah aset milik Pemerintah Provinsi. Johni Asadoma disambut Wakil Bupati Yulianus Wenh bersama sejumlah pejabat daerah.
Usai penjemputan Johni Asadoma didampingi Wabup Seng, meninjau Kapal Wisata Bottom Glass di Pelabuhan Marina, Labuan Bajo. Kapal ini merupakan hibah Kementerian Perhubungan RI kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk mendukung pengembangan pariwisata Labuan Bajo.
Kurang lebih 2 tahun kapal senilai miliaran rupiah ini ditambahkan di pelabuhan tak dioperasikan karena ketiadaan biaya operasional.
Menurut KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, faktor anggaran menjadi penyebab tidak optimalnya operasional Kapal tersebut.
“Kapal Wisata Bottom Glass ini tidak beroperasi karena membutuhkan biaya besar untuk operasionalnya,” kata Rusdiyanto.
Menyikapi hal tersebut, Wagub Johni Asadoma menyatakan perlunya menjalin kerja sama dengan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan para investor seperti hotel-hotel disekitar Labuan Bajo.

“Pemerintah Provinsi NTT harus menjalin kerja sama dengan investor guna pemanfaatan Kapal Bottom Glass sebagai salah satu destinasi favorit melalui pengelolaan kapal tersebut sebagai transportasi wisata keliling Labuan Bajo, wisata sunset atau restoran apung yang dapat melihat langsung ikan di bawah laut, ini punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan sekaligus akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi NTT,” ujar Johni.
Dalam.kinmjimhan kerja itu, Wagub didampingi Kepala BPAD Provinsi NTT, Alexon Lumba, Kepala Disparekraf Provinsi NTT Noldy Pellokila dan Plt. Kadis Perhubungan Provinsi NTT, Mahadin Sibarani.
Gelar Rakor Peningkatan PAD

Usai meninjau Kapal Wisata Bottom Glass, Wakil Gubernur NTT Johanis Asadoma memimpin Rapat Koordinasi Pemerintah Provinsi NTT bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat terkait Kontribusi Daerah Pariwisata terhadap Peningkatan PAD di Kantor Bupati setempat.
Dalam arahannya Johni Asadoma mengatakan, Kabupaten Manggarai Barat sebagai penyumbang PAD terbesar di NTT dari sektor pariwisata ini perlu dikelola secara maksimal oleh Pemerintah bersama investor.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Yulianus Weng menyatakan perlunya memanfaatkan peluang Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia untuk peningkatan ekonomi.
“Masyarakat lokal harus merasakan dampak dari objek pariwisata, khususnya dalam event-event nasional yang diselenggarakan di daerah ini. Hal penting yang juga harus diperhatikan dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo adalah menonjolkan nilai-nilai lokal budaya sebagai identitas masyarakat yang tidak boleh tergerus oleh budaya asing,” ujarnya.
Sementara itu, Fransiskus Xaverius, selaku Plt. Dirut BPOLF mengatakan, geliat Labuan Bajo memberikan kontribusi besar bagi Pemkab Manggarai Barat. ” Kita harus jaga keseimbangan pertumbuhannya agar tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” katanya.
Aji sebagai perwakilan ITDC menambahkan, Guna memperkuat daya tarik lainnya di Labuan bajo selain Taman Nasional Komodo (TNK), ITDC juga melakukan pengembangan kawasan Golo Mori sebagai kawasan ekowisata sehingga akan lebih menarik minat para wisatawan yang datang berkunjung di sini.
Selepas Rakor Wagub Johni Asadoma dan rombongan melakukan pertemuan bersama Wenda Nabiel, Direktrur Operasional ITDC di Golo Mori untuk mengembangkan peluang kerja sama ITDC dengan Pemerintah Provinsi NTT yang salah satunya melalui pemanfaatan Kapal Bottom Glass.(*)