KUPANG, terasntt.co — Setelah Ratuwula menyatakan mundur dari anggota DPR RI periode kedua 2024 – 2029 sontak muncul kekecewaan masyarakat karena Sumba Raya tidak memiliki wakil rakyat di Senayan. Dalam perjalanan waktu pimpinan Komisinya Emanuel Melkiades Laka Lena yang juga terpilih kembali diperintahkan partai Golkar menjadi calon Gubernur dan Johni Asdoma sebagai calon Wakil Gubernur NTT.
Berdasarkan aturan KPU, Melki sapaan Emanuel Melkiades Laka Lena harus mengundurkan diri sebelum penetapan calon kepala daerah oleh KPU. Dan yang menggantikan Melki di Senayan adalah putra asli Sumba, Umbu Kabunang Rudiyanto.
Menyikapi hal ini berbagai tokoh agama Pdt. Naftali Djoru mengatakan, keterwakilan orang Sumba di Senayan, DPR RI, memiliki makna yang jauh melampaui semangat primordialisme suku dan wilayah semata.
Menurutnya, Sumba merupakan salah satu pulau di Provinsi NTT yang memiliki karakteristik khusus. Banyak potensi terpendam dan masih menjadi harta karun yang tersembunyi. Dalam berbagai indikator Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) Indonesia, Pulau Sumba masih masuk dalam kategori daerah tertinggal atau miskin. Bahkan lanjut dia, Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah masuk kategori kabupaten dengan kemiskinan ekstrim di Indonesia.
” Berbagai latar belakang itu yang mendorong saya untuk mendukung Umbu Rudi Kabunang di Pileg 2024 lalu, sehingga dia bisa memenangkan kompetisi Pileg itu,” ujar Pdt. Naftali yang dihubungi wartawan, Sabtu (7/9/2024).
Djoru menyebut, dengan alasan yang sama bahwa Sumba adalah daerah tertinggal, banyak masyarakat memilih Umbu Kabunang sebagai wakil mereka di Senayan. Terbukti dengan jumlah suara yang cukup signifikan, sekalipun belum menempatkannya di posisi teratas perolehan suara di Partai Golkar. Hasil Pileg sudah diperoleh. Suara dan harapan banyak orang Sumba nyaris sirna dengan hasil tersebut. Namun, ada perkembangan politik yang tidak terduga justru terjadi.
” Pak Melki justru rela lepas posisi nomor satunya untuk tekad berkarya bagi NTT melalui kontestasi Pilgub di bulan November 2024. Terima kasih Pak Melki Laka Lena,” lanjut Pdt. Naftali Djoru.
Menurutnya harapan yang sempat hilang, kini kembali hadir dengan kesempatan dan peluang untuk Umbu Rudi Kabunang mewakili masyarakat Sumba Raya di Senayan. “Jadi ternyata ini adalah fakta, bukan khayalan. Kini pak Rudi Kabunang sah menyandang status sebagai anggota DPR RI dari Dapil NTT II, khususnya Sumba,” tegasnya.
Posisi sebagai DPR RI harus dipahami sebagai jembatan aspirasi masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya Sumba. Karena masih banyak potensi daerah yang belum dikelola dengan baik. “Masih sangat banyak harta karun yang belum ditemukan dan dimanfaatkan untuk NTT, khususnya Pulau Sumba,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya banyak juga persoalan di sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sektor hidup lain yang perlu disikapi oleh negara untuk memfasilitasi rakyat NTT dan Sumba menjadi lebih baik.
Melki Laka Lena Bukan Orang Baru di Politik
Pdt. Naftali Djoru juga mengapresiasi langkah politik Melki Laka Lena yang maju di Pilgub NTT bersama Johni Asadoma, dan memberikan peluang untuk Umbu Rudi Kabunang sebagai anggota DPR RI. “Secara subjektif apresiasi saya tentu adalah dalam bentuk mendukungnya dalam kontestasi Pilgub NTT. Namun alasan dukungan saya tidak semata karena memberikan kesempatan bagi Umbu Rudi Kabunang,” katanya.
Alasan yang mendasar adalah Melki Laka Lena bukan orang baru dalam dunia politik, karena warga Sumba mulai mengenal Melki ketika berkunjung ke Waingapu menjadi calon wakil gubernur mendampingi Ibrahim Medah. “Saat itu performance dan stylenya sebagai seorang aktivis PMKRI) dan praktisi politik sudah terlihat. Waktu yang panjang ternyata semakin membentuknya menjadi lebih matang dalam segala aspek,” jelasnya.
Menurut Djoru, dengan kesiapan dan kematangannya, maka tidak berlebihan bahwa saat ini Melki Laka Lena sangat layak dipertimbangkan dan dipilih dalam Pilkada serentak 2024. “Hal ini diperkuat dengan figur pendampingnya Johni Asadoma. Sebagai orang yang berlatar belakang Polri, tentu memiliki kesiapan secara mental dan aspek pendukung lainnya, sehingga layak mendampingi pak Melki,” tandasnya.
Selain itu, katanya Johni Asadoma juga merupakan salah satu atlet yang mengharumkan nama NTT melalui cabang olahraga (cabor) tinju. “Jadi Melki dan Johni ini paket lengkap mumpuni untuk pimpin NTT lima tahun kedepan,” tegasnya.
Sebagai rakyat NTT, Pdt. Djoru menitipkan harapan untuk pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma, jika Tuhan berkenan memberikan kepercayaan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. “Jadi cukup amalkan kehidupan agama yang baik dalam dunia politik dan pembangunan NTT yang lebih maju dan sejahtera. Berikanlah ruang hidup yang bermartabat bagi agama-agama agar dapat menjadi locus spirit dan moral dalam bersama membangun NTT yang sejahtera,” katanya.(*/to3)