KUPANG, terasntt.co — Sebagai tuan rumah
PON 2028 bersama NTB, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat menyelenggarakan 22 cabang olahraga (Cabor). Cabor – cabor tersebut sebagiannya adalah unggulan, bahkan menjadi andalan NTT.
” Pembagian cabor sementara untuk NTT sebanyak 22 dan NTB 23 cabor. Yang dilaksanakan di NTT adalah cabor unggulan dan andalan kita di antaranya, Kempo, Silat, Taekwondo dan lainnya,” kata Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma saat saat jumpa pers di gedung Sasando Kantor Gubetnur, Kamis (13/3/2025).
Didampingi Ketua Umum KONI NTT, Josep Nai Soi bersama pengurus, juga Plt. Kadispora bersama staf, Johni Asadoma, menyatakan, bahwa meski kondisi ekonomi saat ini penuh tantangan, pihaknya tetap optimis PON 2028 dapat dilaksanakan dengan sukses.
” NTT akan menjadi tuan rumah bersama dengan Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan beberapa cabang olahraga yang akan dipertandingkan di wilayah NTT seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Labuan Bajo, Rote, Ende, dan Malaka. Kami optimis, dengan persiapan yang matang, NTT bisa sukses menjadi tuan rumah. Ini juga menjadi kesempatan emas untuk mempromosikan pariwisata daerah kita, khususnya destinasi wisata internasional seperti Labuan Bajo dan Rote,” ujar Johni.
Pada kesempatan yang samaa, Wagub NTT menyinggung soal bonus bagi atlet berprestasi pada PON 2024 dan National Paralympic 2024. Ia memastikan bahwa bonus tersebut akan diberikan meskipun terjadi keterlambatan akibat penyesuaian anggaran.
“Saya pastikan bonus akan disalurkan paling lambat awal Mei 2025. Meski jumlahnya mungkin tidak sebesar yang direncanakan sebelumnya, kami berkomitmen untuk tetap menghargai perjuangan para atlet,” tegas Johni Asadoma.
Ketua KONI NTT, Yoseph Nae Soi, menambahkan, bahwa beberapa cabang olahraga yang berpotensi dipertandingkan di NTT antara lain sepak bola putra dan putri, layar, tenis meja, taekwondo, angkat besi, dan pencak silat, Kempo, Taekwondo.
“Kami berharap para bupati di NTT mulai melakukan pembinaan atlet dari sekarang, khususnya sepak bola, agar saat PON 2028 kita bisa tampil maksimal,” ujarnya.
Nae Soi menekankan bahwa cabang olahraga yang membutuhkan fasilitas khusus, seperti berkuda dan loncat indah, kemungkinan besar akan digelar di Jakarta karena keterbatasan sarana di NTT. ” Tetap namanya PON NTT,” ujarnya.(to3)
