Posyandu Jadi Pilar Utama Atasi Stunting di NTT

Gubernur NTT Melki Laka Lena

KUPANG, terasntt.co — Pos pelayanan terpadu (Posyandu) kesehatan merupakan salah satu pilar utama mengatasi stunting di Nusa Tenggara Timur. Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wagub Johni Asadoma memasukan Posyandu pada urutan pertama program 100 hari kerja dari lima program lain.

” Program pertama kita dalam 100 hari kerja adalah Penguatan Posyandu dan kader kesehatan dalam rangka menurunkan angka stunting,” tegas Melki Laka Lena saat Coffee Morning dan Media Gethering gubernur NTT dengan media massa aula rujab gubernur, Sabtu (10/5/2025).

Gubernur Melki, bahkan mendorong penguatan fungsi Posyandu sampai ke tingkat rumah tangga, sekaligus mengajak media massa menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah, terutama dalam upaya penekanan angka stunting.

BACA JUGA:  Melki-Johni Bangun Industri Pengolahan & Sentra UMKM di Perbatasan RI-RDTL

Menurut Melki dalam spirit kerja 100 hari Pemerintah Provinsi lewat Dinas Kesehatan telah memberikan pelatihan beberapa kali terhadap para kader posyandu dan juga pendamping dalam semangat kolaborasi penurunan stunting.

” Kita dorong agar di setiap rumah yang ada anak stunting harus ada satu orang pendamping agar mereka bisa mengatur pola makan dan minum sesuai yang
dianjurkan. Pendamping juga mulai mendampingi ibu sejak hamil hingga melahirkan dan menyusui ,” ujarnya.

“ Kita akan latih kader Posyandu agar punya rasa empati dan menjadi tempat curhat pertama jika ada persoalan yang dihadapi. Mereka harus tahu ke mana harus melapor, apa langkah pertama, bahkan sampai cara merespons kondisi darurat,” lanjutnya.

BACA JUGA:  Kembalikan Populasi Ternak Sapi Bali di NTT. Melki - Johni Gandeng SMK- PP Lili Siapkan Pakan Surplus

Demikian juga Kadis Kesehatan Provinsi NTT, drg. Lien Adriany. M.Kes menambahkan, bahwa saat ini ada 10 ribu Posyandu tersebar di seluruh NTT dan ribuan tenaga kesehatan sebagai pendamping.

” Saat ini ada 10 ribu posyandu. Sebagian kader yang sudah diberi pelatihan dalam program 100 hari kerja gubernur dan wakil gubernur. Semua kader Posyandu akan mengikuti pelatihan 25 kompetensi. Dan kami berjanji setelah 100 hari kerja nanti, kita akan rutin melakukan pelatihan bagi kader dan tenaga kesehatan yang tersertifikasi nasional,” tandasnya.(m45)