KUPANG, terasntt.co — Semenjak dilantik menjadi Gubernur NTT bari pertama Melki Laka Lena berkunjung ke Bank NTT pusat di Jalan WJ.Lalamentik, Kamis (6/11/2025). Dalam kunjungan perdana ini, ia mendorong
agar Bank NTT harus berani berubah,
Jangan terjebak dalam pola lama yang boros dan tidak efisien.
” Sudah saatnya Bank NTT menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, bukan sekadar lembaga keuangan daerah yang nyaman di zona aman,” tegasnya di hadapan petinggi bank setempat.
Hadir puka dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama Bank NTT Charlie Paulus, Komisaris Utama Donny Heatubun dan pihak terkait lainnya.
Melki menegaskan, bahwa perubahan memang tidak selalu mudah, tapi tanpa keberanian meninggalkan masa lalu, kita tidak akan pernah melangkah maju. Rencana bisnis Bank NTT ke depan harus sejalan dengan arah pembangunan provinsi dan kabupaten/kota, tertulis, terukur, dan disepakati bersama agar jadi pegangan yang kokoh.
” Sangat penting memperkuat sektor riil: pertanian, perkebunan, peternakan, dan UMKM, tempat sebagian besar rakyat NTT menggantungkan hidupnya. Bila Bank NTT serius menyalurkan kredit produktif dan kelola KUR dengan baik, pertumbuhan ekonomi kita bisa terus stabil di atas 5 persen,” ujarnya.
” Saya berterima kasih atas dukungan Bank Jatim dalam masa kritis kemarin. Tapi kemitraan jangan hanya sebatas modal, harus juga jadi pembelajaran memperkuat sistem dan SDM kita sendiri,” tambahnya.
Menurutnya perubahan besar Bank NTT sebagai revolusi tata kelola, artinya yang lama jangan menahan uang baru.
” Perubahan besar di Bank NTT ini saya sebut revolusi tata kelola. Revolusi berarti yang lama jangan menahan yang baru. Semua harus dijalankan dengan integritas, disiplin, dan semangat melayani rakyat. Tidak boleh ada ruang bagi praktik lama yang mencederai kepercayaan publik.
Saya ingin Bank NTT menjadi lembaga yang sehat, bersih, modern, dan membanggakan. Kalau Bank NTT sehat, yang pertama menikmati hasilnya adalah para pegawai dan masyarakat NTT sendiri,” tegasnya.
” Mari kita jadikan Bank NTT lebih dekat dengan hati rakyat dan lebih hadir dalam denyut ekonomi Nusa Tenggara Timur,” tutup Melki.(*)
