KUPANG, terasntt.co — Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan, bahwa selain untuk orang sakit BPJS Kesehatan juga bisa digunakan untuk mengecek kesehatan bagi orang yang sehat. BPJS Kesehatan dapat digunakan semua orang tanpa memandang latar belakang pekerjaan maupun usia.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena ketiak bersama mitra kerja BPJS Kesehatan mensosialisasikan program JKN-KIS di Aula Kopdit Solidaritas, Selasa (9/7/2024).
Sebagaimana data BPJS Kesehatan Kupang, 100 persen masyarakat NTT sudah menjadi peserta program JKN-KIS.
“ Dukungan Pemda dan masyarakat, di NTT sudah bagus sampai 100 persen. Itu artinya, pakai KTP pun boleh pergi periksa,” tegasnya.
Menurut Melki dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan di rumah sakit, klinik, puskesmas maupun tempat praktek dokter, bidan atau bidan. yang penting fasilitas kesehatan (faskes) tersebut sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“ Kalau berobat di rumah sakit, klinik atau faskes lain yang belum kerja sama dengan BPJS Kesehatan, itu artinya kita harus bayar secara mandiri,” tandasnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat punya persepsi yang salah tentang manfaat program JKN-KIS, dimana mengira kartu BPJS Kesehatan hanya bisa digunakan ketika sakit. Faktanya, BPJS Kesehatan mengurus masyarakat selaku peserta program JKN-KIS tidak hanya pada saat sakit saja. Tapi bagi yang sehat juga jika ingin mengecek kesehatan.
” Saat sehat masyarakat bisa menggunakan kartu BPJS Kesehatan atau menikmati program JKN-KIS. Melakukan memeriksa kesehatan secara rutin. Sebab sistem kesehatan di Indonesia lebih diarahkan pada upaya pencegahan daripada pengobatan,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya pemerintah melalui program JKN-KIS menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di puskesmas. Antara lain diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan hepatitis.
“ Skrining ke 14 jenis penyakit itu gratis. Jadi saat sehat, peserta bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk deteksi dini penyakit-penyakit di atas,” katanya.
Ketua Golkar NTT ini menjelaskan, dengan lahirnya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, paradigma kesehatan adalah membuat orang tetap sehat dan tidak gampang sakit.
“ Kebiasaan Kita biasa tunggu sakit baru periksa. Tapi sekarang orang yang sehat diharapkan lakukan pemeriksaan sehingga tidak gampang sakit,” ujarnya.
” Untuk itu penting aksi promotif dan preventif seperti yang kita lakukan sekarang. Lewat sosialisasi ini, kita beri tahu bahwa kartu BPJS Kesehatan tidak hanya digunakan saat sakit, tapi juga bisa digunakan saat sehat. Lebih baik tahu status kesehatan kita, daripada tunggu sakit baru urus kita punya penyakit,” tandas Melki.