Melki-Johni Bangun Sekolah Vokasi Peternakan dan Pusat Pembibitan Ternak Unggul di Sumba Barat

Oplus_131072

KUPANG, terasntt.co — Dalam kampanye di Desa Lamboya, Kecamatan Tanah Riwu, Kabupaten Sumba Barat, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena (Melki) dan Johni Asadoma (Johni), menyoroti pentingnya pendidikan vokasi sebagai kunci pengembangan potensi lokal.

Melki-Johni berkomitmen untuk membangun sekolah vokasi khusus peternakan di Sumba Barat, wilayah yang memiliki tradisi kuat dalam memelihara ternak.

Melki menilai bahwa meskipun masyarakat Sumba Barat telah lama bergantung pada peternakan sebagai sumber penghidupan, kurangnya pendidikan formal di bidang ini menjadi penghambat dalam pengelolaan dan pengembangan industri peternakan.

“Kami akan menghadirkan sekolah vokasi peternakan untuk memastikan masyarakat Sumba Barat dapat mengelola ternak dengan lebih profesional, dari perawatan hingga produksi hasil ternak,” ujar Melki.

BACA JUGA:  Pj. Walikota Kupang Apel Pagi di SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2

Menurut Melki, sekolah vokasi ini tidak hanya dirancang untuk memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga bertujuan mencetak generasi peternak yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Melki menambahkan, langkah ini sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produk-produk olahan berbasis peternakan.

Selain fokus pada pendidikan, Melki-Johni juga mengusulkan pembentukan pusat pembibitan ternak unggul. Pusat ini akan menjadi penunjang langsung bagi sekolah vokasi, sekaligus solusi untuk mengatasi penurunan kualitas bibit ternak yang selama ini banyak dijual ke luar daerah.

Melki berharap, pendekatan pendidikan vokasi dapat menjadi model bagi sektor lainnya di Sumba Barat, seperti pengolahan hasil bumi. Dia malah mendorong masyarakat untuk mengolah produk lokal agar memiliki nilai tambah sebelum dijual.

BACA JUGA:  Survei Voxpol Center : Melki-Johni Tertinggi 37,6 persen dari Paslon Lain

“Pendidikan vokasi akan menjadi langkah awal untuk memastikan hasil bumi dan ternak kita tidak hanya dijual mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tinggi yang menguntungkan masyarakat,” tegas Melki.

Pasangan Melki-Johni percaya bahwa investasi pada pendidikan vokasi akan menciptakan dampak jangka panjang bagi pengelolaan potensi lokal di Sumba Barat, menjadikan wilayah ini lebih mandiri dan berdaya saing di era modern.(*/tim)