ENDE, terasntt.co — Deklarasi Akbar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma terjadi di Bumi Tiwu Telu, Ende. Melki-Johni hadir di tanah asal Melki Laka Lena untuk memohon dukungan dan doa mengikuti kontestasi Pilgub 27 November 2024 mendatang.
Di hadapan belasan ribu massa yang memadati Lapangan Pancasila Cagub Melki Laka Lena meminta untuk tidak memilih dirinya karena sesama orang Ende, tapi pilihlah karena tawaran program yang bagus untuk kemajuan NTT kedepan.
Pantauan media, belasan ribu massa hadir dalam deklarasi tersebut. Massa sudah berdatangan sejak siang. Ketua Panitia Dekalarasi, Aleksander Sidi, mengatakan, massa yang hadir adalah perwakilan tim relawan dan pendukung dari lima kabupaten di Flores, yakni, Ende, Sikka, Flotim, Ngada dan Nagekeo.
Melki Laka Lena dalam orasi politiknya mengingatkan masyarkat Ende untuk tidak memilih Melki-Johni jika alasannya karena dirinya adalah putra Ende. “Saya ke sini diantar oleh para Mosalaki dari Ndona. Tapi saya mau tekankan jangan pilih saya karena saya orang Ende. Pilih saya karena program yang kami tawarkan bagus,” ujarnya.
Menurutnya Paslon Melki-Johni didukung oleh koalisi pemerintahan di pusat. “Semua koalisi ini ada dalam lingkaran pemerintah pusat, maka akan memudahkan kita menjalankan program pembangunan di NTT,” katanya.
Hadir pula dalam deklarasi itu mantan Bupati Ende, Don Wangge.Don mengajak belasan ribu massa yang hadir untuk memenangkan pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma.
Menangkan Melki-Johni
Pada kesempatan yang sama Bupati Ende periode 2009-2014, Don Bosco M. Wangge dalam orasinya mengajak masyarakat Ende dan tim serta relawan dari lima kabupaten yang hadir saat deklarasi untuk mendukung dan memenangkan pasangan Melki-Johni di Pilgub NTT. “Saya menyampaikan terima kasih sudah hadir di sini, saudara – saudara saya dari Ngada, Sikka, Nagekeo dan Flotim. Saya mengajak simpatisan dan pengagum saya warga masyarakat Kota Ende Se Ate menangkan Melki-Johni,” tegas nya.
Sementara, Anggota Fraksi PAN DPR RI Dapil NTT I Ahmad Yohan, dengan lantang mengajak masyarakat untuk pertimbangkan dukungan bagi calon pemimpin yang suka membagi-bagi uang. “Ini istilahnya tidak mengerti tentang demokrasi. Yang masih pakai isu agama, yang masih bagi-bagi duit orang begini tidak mengerti apa itu pilkada, apa itu demokrasi,” tegas Ahmad Yohan.
Menurut politisi PAN yang akrab disapa Ayo itu, politisi yang gemar membagikan uang ke pemilih dan memakai isu Sara, tidak punya gagasan untuk membangun NTT. “Akhirnya bagi-bagi uang agar menaikan popularitasnya,” kata Ayo mengingatkan rakyat. (tim)