Inovasi Hebat, Masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif 

Talk Show Radio dengan tema “Inovasi Hebat, Masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif, Kamis (22/2/2024).

KUPANG, terasntt.co– Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Atambua  menggelar Talk Show Radio dengan tema “Inovasi Hebat, Masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif, Kamis (22/2/2024). 

Talk Show Radio yang menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp. PD- KGEH., FINASIM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansilla F. Eka Mutty dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belu, Vinsensius Dalung, ST., tersebut disiarkan secara langsung melalui LPP RRI Atambua 91.05 MHz dan live streaming facebook LPP RRI Atambua.

Dalam talk show itu, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp. PD- KGEH., FINASIM menyampaikan, bahwa untuk mewujudkan masyarakat Belu yang Sehat dan Berkarakter Kompetitif, Pemerintah Belu terus memberikan Inovasi – inovasi yang berdampak bagi masyarakat. 

Inovasi- inovasi ini, kata Agus Taolin, kemudian telah mengantarkan Kabupaten Belu menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Kabupaten Terinovatif se-Indonesia Kategori Daerah Tertinggal dan Daerah Perbatasan Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA), Selasa (12/12/2023) lalu.

“Dua Inovasi bidang kesehatan yakni Cakupan Kesehatan Semesta Belu (Cakes Belu) yang dapat diakses seluruh masyarakat Belu yang bekerjasama dengan BPJS seluruh Indonesia dan inovasi di bidang perumahan yakni Optimalisasi Pengelolaan Data Base Rumah Tidak Layak Huni berbasis aplikasi (Sipenata RTLH) ini merupakan suatu aplikasi yang mampu memberikan informasi akurat terkait rumah tidak layak huni termasuk titik koordinat akurat, by name by address di seluruh Kabupaten Belu. Dengan adanya informasi akurat ini, program perbaikan rumah tidak layak huni menjadi tepat sasaran,”jelasnya. 

BACA JUGA:  Terima SK Perindo, Melki - Johni Ajak Pendukung Bersinergi Bangun NTT

Lebih lanjut, Agus Taolin menjelaskan, selain inovasi juga terus dilaksanakan kajian dan evaluasi secara berjenjang sebagai mata rantai kegiatan yang wajib dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan inovasi-inovasi tersebut.

Sementara menurut Kepala Dinas Kesehatan, drg. Ansilla F. Eka Mutty,  bahwa inovasi di bidang kesehatan ini awalnya merupakan ide utama dari Bupati Agustinus dan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu sebagai penyelenggara merealisasikan inovasi ini melalui peraturan dan hal-hal teknis di lapangan.

“Selain pelayanan kesehatan menggunakan E-KTP bagi seluruh masyarakat Kabupaten Belu, kami juga berusaha terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kini sudah terbukti Kabupaten Belu dalam pelayanan endoskopi yang membawa Kabupaten ini memperoleh penghargaan pelopor endoskopi di NTT. Saat ini kami mempersiapkan dua perawat dan satu orang dokter spesialis penyakit dalam yang sedang mengikuti pelatihan endoskopi dan akan melanjutkan pendidikan mereka,” kata Ansilla.

Ansilla menuturkan, bahwa  kedepan Kabupaten Belu akan menjadi pusat KJSU (penyakit Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi/penyakit ginjal), laboratorium kesehatan dan telah memiliki dua mesin produksi oksigen hibah KADIN dan Kementerian Kesehatan RI guna mendukung kualitas pelayanan bagi masyarakat.

Sedangkan, terkait aplikasi Sipenata RTLH Kadis PUPR Kabupaten Belu, Vinsensius Dalung, ST mengatakan sebelumnya pendataan RTLH secara dilakukan secara manual pada 12 kecamatan, tetapi berkat aplikasi tersebut masyarakat sudah mampu menginput data secara mandiri melalui aplikasi ini tanpa survey sehingga mempermudah pendataan RTLH.

“Secara umum masih banyak RTRH kurang lebih 35,30 persen. Memang terdapat keterbatasan anggaran dalam pelaksanaan program pembangunan rumah layak huni. Sedangkan aplikasi Sipenata RTLH dapat diakses melalui Playstore dari aplikasi ini kemudian dapat dibuat peta persebaran RTLH di Kabupaten Belu, memang kendalanya masyarakat belum paham cara penginputan data sehingga kami terus melaksanakan sosialisasi melalui media sosial dan berkoordinasi dengan petugas pelayanan di tingkat Desa,”ujarnya. 

BACA JUGA:  Sumba Punya Wakil di Senayan, Pdt Naftali Ucapkan Terima Kasih untuk Melki Laka Lena

Kepala BP4D Kabupaten Belu, Rene Bere Baria, ST yang turut hadir dalam kegiatan Talk Show tersebut memaparkan, berdasarkan data BPS capaian indeks pembangunan manusia di Kabupaten Belu pada akhir tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 67,5 persen dari target 63,67 persen dengan sumbangan terbesar dari sektor kesehatan karena angka harapan hidup yang meningkat dari sebelumnya 66 tahun menjadi 67 tahun.

Menurut Bupati Agustinus selain meningkatnya angka harapan hidup di Kabupaten Belu, hal ini juga disertai penurunan angka kematian Ibu dan bayi serta penurunan angka stunting.

“Semua pencapaian ini didukung ketersediaan petugas dan fasilitas kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit. Tahun ini Puji Tuhan, Kabupaten Belu yang sudah eradikasi kasus malaria dan akreditasi bintang 5 untuk rumah sakit di Kabupaten ini,”imbuhnya. 

Tisera Antonius sebagai perwakilan tokoh masyarakat Kabupaten Belu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati dan Pemerintah Belu atas berbagai inovasi yang mendukung kebutuhan masyarakat Belu, baik dibidang kesehatan maupun bidang perumahan.

“Tidak sebatas penilaian dan penghargaan, ini juga menjadi tantangan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan Dinas PUPR Kabupaten Belu agar kiranya segala pencapaian selain dipertahankan juga terus ditingkatkan agar setiap program yang dilaksanakan bisa berlanjut juga dituntut inovasi dan kompetensi dari ASN. Terima kasih juga kami sampaikan kepada RRI Atambua sebagai media penyebaran informasi kegiatan Pemerintah Kabupaten Belu,”tandasnya. 

(*/ran)