KUPANG, terasntt.co- Kepedulian terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan menjadi faktor penting dalam kehidupan manusia di bumi. Hal itu merupakan nilai kesehatan alamiah yang tidak bisa di tawarkan. Berbicara tentang lingkungan tidak terpisahkan dari sampah.
Sampah merupakan sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi. Namun sampah juga dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Hal itulah yang dilakukan Komunitas Generasi Baru Indonesia atau GenBI Komisariat Universitas Nusa Cendana. Merespon hal tersebut Komunitas GenBI NTT Komisariat Undana menggelar Aksi Peduli Lingkungan yang disebut dengan AKAPELA.
Kegiatan peduli lingkungan (AKAPELA) itu dilakukan pada Sabtu (17/2/2024) dengan mengolah sampah organik menjadi Ekoenzim di Rumah Kelompok Tani Dahulu Rasa, Tarus, Kabupaten Kupang. Aksi dimulai Pukul 16.30-18.00 WITA.
Para petani yang turut berpartisipasi mendapatkan pemahaman dan pelatihan tentang pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim sebagai langkah nyata dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Melalui aksi peduli lingkungan atau Akapela ini, GenBI mengubah sampah organik menjadi ekoenzim, ekstrak cairan hasil fermentasi sisa sayuran dan buah-buahan dengan larutan gula/molase.
“Ekoenzim tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah rumah tangga, khususnya sampah organik, tetapi juga memiliki manfaat dalam pertanian, seperti menyuburkan tanaman, membersihkan sayuran dari bahan kimia, serta mencegah organisme pengganggu tanaman,”kata Carmela Modesti Sonya Manlea, Ketua Umum GenBI Komisariat Undana kepada terasntt.co saat diwawancara via WhatsApp, Senin (19/2/2024).
Ia berharap dengan aksi yang telah dilakukan ini para petani dapat menerapkannya. Dan dapat bermanfaat bagi para petani karena selain menjadi pupuk atau cairan pembersih, Ekoenzim juga sebagai pencegah untuk hama.
“Harapan saya dengan adanya kegiatan ini semoga para petani dapat menerapkan apa yang sudah kita ajarkan. Dan semoga eco enzym ini benar-benar bermanfaat untuk para petani karena eco enzym ini selain menjadi pupuk atau cairan pembersih juga sebagai pencegahan untuk hama. Hama merupakan masalah yang sangat sering dijumpai oleh para petani. Dan Harapannya untuk anggota GenBI dan seluruh masyarakat, semoga kita juga bisa mempraktikkan pembuatan eco enzym di lingkungan rumah kita sendiri, karena bahan yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan, yaitu sampah buah atau sayur,” tandasnya.
(msr)