KUPANG, terasntt.co — Salah satu materi yang disajikan dalam sekolah politik Golkar Academy 3 adalah Relasi Hangat DPRD dengan Media. Materi ini diberikan oleh Wakil Ketua Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar NTT Frans Sarong di Sahid T-More Hotel, Senin (12/8/2024).
Kepada semua peserta Golkar Academy 3 yang adalah anggota DPRD terpilih 2024 – 2029, Frans menjelaskan, bahwa di era digital ini peran media sangat besar diberbagai lini, hingga berdampak pula terhadap kerja Dewan di Lembaga DPRD. Diharapkan anggota Dewan tidak gagap diruang sidang untuk menyuarakan kepentingan rakyat.
” Sangat diharapkan anggota DPRD tidak gagap dalam ruang sidang. Jika tidak maka perlu ada solusi bagi anggota Dewan jika gagap saat sidang dengan cara membangun relasi bersama media. Jadi di ruang sidang boleh menjadi patung manusia, tetapi di luar bisa membangun relasi dengan media sebagai jembatan mempublikasikan semua ide dan gagasan yang konstruktif untuk kepentingan masyarakat. Pola seperti ini juga bisa membuat anggota Dewan tersebut dikenal masyarakat dan diperhitungkan anggota dewan lain. Jika tidak maka kepekaannya tidak diketahui oleh masyarakat. Untuk itu membangun relasi dengan media menjadi penting,” kata pensiunan wartawan senior Kompas ini.
Frans berharap tak ada yang menjadi patung manusia di ruang sidang ketika sedang menjalankan tugas legislasi, anggaran maupun pengawasan.
” Anggota Dewan dituntut harus berbicara dan mesti jago omong – omong,” tegasnya.
Menurutnya sebagai anggota Dewan tidak semua hal berselancar di masyarakat. Jika ada isu di masyarakat itulah yang dicarikan benang merahnya. Dan semua informasi yang dibangun harus akurat.
” Akurasinya terbangun dan terjaga. Jadi berkualitas dan apa yang disampaikan sebagai anggota Dewan harus berbasis data,” ujarnya.
Selain sebagai penyaji data, media juga sebagai jendela berbagai informasi, namun harus berhati – hati karena tidak semua informasi itu benar, ada juga yang hoax yang perlu disikapi secara bijak.
” Jadi intinya DPRD perlu membangun relasi hangat dengan media. Yang gagap berpendapat bisa disiasati dengan berelasi bersama media,” tandasnya.(m45)