LARANTUKA, terasntt.co — Salah satu kelompok Musik Flamenco Larantuka, Senin (30/9/2024) petang turut meriahkan kampanye kemenangan Paket Melki – Johni calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang berlangsung di Gedung OMK Larantuka.
Grup musik ini merespon permintaan mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena menggubah lagu berirama dolo untuk kemenangan duet calon pemimpin NTT dengan sandi politik Melki-Johni.
Tak pelak ketika grup musik ini membuka acara pertemuan terbatas itu, Johni Asadoma dan sejumlah pimpinan partai koalisi pengusung dan pendukung Melki-Johni ramai-ramai melingkar dolo bersama. Turut hadir kurang lebih 400-an warga yang datang dari berbagai desa di Flotim. Semua sangat antusias mengikuti rangkaian acara pertemuan terbatas itu.
Ketika berbicara dihadapan masyarakat, Johni Asadoma banyak memberikan pencerahan dan edukasi kepada masyarakat terkait tekadnya membangun NTT bersama Melki Laka Lena sebagai calon Gubernur.
Menurut Johni, tidak mudah membangun NTT. Provinsi NTT banyak mendapat stigma miring seperti miskin, tertinggal, stunting.
“Setelah 34 tahun mengabdi sebagai polisi, dengan banyak pengetahuan, banyak pengalaman, baik dalam maupun luar negeri, saya ingin membaktikan diri untuk membangun daerah ini bersama Pak Melki Laka Lena sebagai calon Gubernur NTT,” tegasnya.

Mantan Kapolda ini juga menjelaskan kekuatan partai-partai pengusung dan pendukung Melki-Johni di Pilgub NTT.
“Paket ini didukung oleh presiden terpilih dan wakil presiden terpilih yang dilantik 20 Oktober 2024 nanti. Belum lagi menteri-menteri yang akan bersama Melki-Johni,” katanya.
Ia mengatakan, dengan kondisi NTT yang masih serba kurang, maka NTT butuh banyak tambahan anggaran di luar APBD.
“Untuk itu kita butuh jaringan kuat di pusat. Pak Melki dari Golkar sebagai partai pemenang kedua di Indonesia. Pak Melki juga lima tahun sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, tentu tahu di mana bisa mencari dana untuk pembangunan NTT. Saya dari Gerindra. Presiden dari Gerindra. Ini kekuatan kita, kekuatan yang hanya ada di Melki-Johni,” ujarnya.
Putra Alor berdarah Rote ini juga menyentil soal kekayaan Flotim, terutama di sektor perikanan. “Ikan di Flotim luar biasa. Saya dengar kalau musimnya, ikan kombong banyak dibuang. Padahal bisa diolah jadi pakan ternak yang harganya mahal sekali,” tandasnya.(*/tim)