LARANTUKA, terasntt.co — Ketika berkampanye Dialogis di Gedung OMK Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Senin (30/9/2024) Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Johni Asadoma disambut meriah 500-san massa pendukung. Kampanye tatap muka ini disertai dengan tarian tradisional Soka Palang dari Sanggar Uluwai Muda Kaputuk sebagai wujud deklarasi dukungan masyarakat Lamaholot terhadap paket Melki – Johni.
Ismail Arkiang, tokoh masyarakat setempat dalam sapaannya menegaskan, bahwa kehadiran Johni Asadoma di tengah-tengah warga adalah bukti kedekatan dengan akar budaya Lamaholot. “Bapak Johni Asadoma hadir di kampungnya sendiri. Beliau adalah putra asli Lamaholot. Antara Alor dan Flotim ada sumpah yang disebut dengan Bela Laja/Laju Baya. Kehadiran Pak Johni adalah manifestasi dari sumpah suci ini,” tegas Arkiang.
Menurutnya pasangan Melki-Johni memiliki kapasitas yang mumpuni untuk memimpin NTT ke depan. “Pak Melki adalah politisi hebat dan Pak Johni adalah birokrat tulen. Keduanya memenuhi sarat untuk memimpin daerah kita lima tahun ke depan,” tandasnya.
Arkiang mengajak masyarakat untuk menghindari pemimpin yang tidak memiliki prinsip, pendidikan yang tidak berkarakter, dan kekayaan yang diraih tanpa kerja keras.
“Mari kita memilih calon pemimpin karena kinerja dan rekam jejaknya, punya jaringan dengan pemerintah pusat. Ini hanya ada di paket Melki – Johni, pilihlah mereka agar daerah ini dikelola oleh orang yang bijak dan ahli,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Cawagub Johni Asadoma dalam sapaan politiknya menjelaskan, bahwa sebagai mantan Kapolda NTT yang kini aktif di dunia politik memutuskan maju sebagai calon Wakil Gubernur adalah panggilan untuk melanjutkan pelayanan kepada masyarakat. “NTT sering dilabeli dengan hal-hal negatif seperti provinsi termiskin, tertinggal, dan stunting. Inilah alasan utama saya maju. Saya ingin menyumbangkan pengetahuan dan kemampuan saya untuk mengubah wajah NTT menjadi lebih baik,” ujarnya.
Johni menegaskan pentingnya Sinergitas antara Pemerintah Daerah dan Pusat. “Kami punya dukungan kuat dari pusat, termasuk dari Presiden terpilih Pak Prabowo Subianto dan 11 Partai Koalisi dengan 7 anggota DPR RI tegak lurus mendukung pembangunan di Nusa Tenggara Timur. Dengan jaringan se kuat ini, NTT akan menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan dari pusat,” tegasnya.
Selain itu, Johni menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan pariwisata di Flotim. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan industri perikanan di Flotim melalui hilirisasi, sehingga bisa melipatgandakan keuntungan. Pariwisata religi juga akan kami dorong agar sektor ekonomi masyarakat ikut hidup, seperti yang terjadi di Bali,” lanjutnya
Sementara sejumlah tokoh masyarakat yang hadir saat itu juga menyampaikan harapan mereka dalam sesi diskusi. Seperti Anwar, seorang nelayan, berharap agar pemerintah dapat memasukkan lebih banyak investor dan memperbaiki pasar lokal. “Kami sudah cukup makan ikan, tapi kami butuh pasar yang layak untuk berjualan,” tegasnya.
Demikian juga Charles Koten, tokoh masyarakat Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, meminta agar program percepatan pembangunan di NTT melibatkan para cendekiawan dan disertai digitalisasi agar program tidak tercecer.
“Flotim memiliki banyak lahan tidur. Kami berharap ada rekomendasi dari pemerintah agar bisa memanfaatkan lahan ini untuk pengembangan industri,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Johni Asadoma menyampaikan, bahwa seluruh aspirasi warga akan dicatat dan diperhatikan dengan baik. Dan mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu memenangkan paket nomor urut 2, Melki-Johni, pada Pilkada NTT mendatang. “Mari kita bekerja bersama untuk masa depan NTT yang lebih baik,” tegas Johni.
Diskusi ini diakhiri dengan seruan dukungan tim pemenangan Provinsi Melki – Johni yang juga politisi perempuan partai Golkar Maria Goreti Tokan, bahwa paket Melki-Johni adalah pilihan terbaik untuk memimpin NTT. “Tidak ada paket lain yang sebaik paket ini. Pada 27 November nanti, kita keluar hanya untuk mencoblos paket Melki-Johni,” ajaknya.(*/tim)
