KUPANG, tersntt.co — Terkait dengan wacana perlakuan jam belajar masyarakat di rumah mendapat respon positif dari kalangan masyarakat. Walau demikian Gubernur NTT Melki Laka Lena secara tegas mengatakan regulasinya masih dikaji, dibuat penyesuaian agar lebih komprehensif untuk berbagai faktor pengungkit kualitas belajar anak diatur dan ditata bersama.
Menurut gubernur, regulasi dimaksud untuk mengatur secara baik peningkatan kualitas pendidikan dengan cara :
1. Perkuat peran keluarga seperti yang sudah kami sampaikan di apel pagi awal minggu. Kita dorong jam belajar masyarakat juga sekaligus jam bersama keluarga makan bersama dan jam ibadah setiap hari Senin sampai Jumat jam 17.30 – 19.00 dan Minggu 17.30 – 19.00 kecuali hari Sabtu
Membangun kualitas pendidikan melalui budaya baca tulis hitung mulai dari rumah, membangun kualitas keluarga sebagai tiang pendidikan utama anak – anak dan bangun kedekatan keluarga bersama Tuhan.
2. Perkuat peran sekolah dengan guru berkualitas, sarana prasarana yang memadai, buku pelajaran yang bagus dan metode pengajaran yg baik edukatif menggairahkan. Pelatihan untuk perkuat kapasitas guru dan kemampuan transfer ilmu pengetahuan – teknologi – karakter dan moral juga kemampuan kewirausahaan terus ditingkatkan untuk semua guru. Tentu dibarengi peningkatan berbagai kebutuhan pembelajaran seperti buku dan lainnya.
3. Perkuat peran masyarakat melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perempuan, pengusaha dan tokoh berpengaruh lainnya. Lingkungan masyarakat perlu diajak memberi dukungan peningkatan kualitas pendidikan peserta didik sesuai kebutuhan akademik – moral karakter – kewirausahaan dgn peran para tokoh masyarakat. Regulasi diatur dengan baik untuk peran tokoh masyarakat berbagai latar belakang ditata dengan baik.
” Semua hal di atas masih dibahas lebih lanjut dalam tim di Dinas P & K dan nantinya bersama OPD terkait dan para mitra terkait sebelum menjadi regulasi yang diterapkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di NTT,” tandasnya.(m45)