Rvektor UCB Apresiasi Melki Laka Lena Berhasil Arahkan APBN Untuk Sektor Kesehatan di NTT

Frans Salesman


KUPANG, terasntt.co — Rektor Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Prof. Frans Salesman, mengapresiasi kinerja Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai wakil ketua komisi IX DPR RI berhasil mengarahkan APBN untuk sektor kesehatan di NTT. Selama lima tahun sebagai wakil rakyat NTT di Senayan Melki Laka Lena punya kontribusi besar untuk membangun NTT melalui sektor kesehatan.

Prof. Frans menegaskan, bahwa Melki Laka Lena berhasil mengarahkan anggaran APBN untuk pembangunan sektor kesehatan yang sangat dibutuhkan di NTT secara umum.

“ Sudah banyak anugerah dan rahmat yang kita terima berupa anggaran untuk pembangunan sektor kesehatan di NTT,” ujar Prof. Frans Salesman, Minggu (18/8/2024).

Prof. Frans menegaskan, salah satu pencapaian besar Melki adalah pembangunan RS Pratama di berbagai daerah yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian.

“Jadi indikator utama kemajuan ini adalah pembukaan RSP di sejumlah daerah yang selama ini terabaikan oleh pemimpin sebelumnya,” katanya.

BACA JUGA:  Deklarasi Damai KPU, Melki - Johni Hadir bersama Pendukung & KIM - Plus

Prof. Frans menyebutkan salah satu contoh  RSP Ben Mboi di Kota Kupang, yang kini berstatus sebagai rumah sakit rujukan nasional dan dapat menerima pasien dari seluruh NTT, bahkan dari negara tetangga, Timor Leste.

“ Ini merupakan satu lonjakan besar dalam peningkatan kualitas kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa pembangunan di sektor kesehatan juga tidak bisa dipisahkan dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di NTT.

Selain di bidang kesehatan, lanjutnya,  Melki Laka Lena juga berorientasi untuk meningkatkan tenaga kerja bagi masyarakat.

“Ini juga merupakan bagian penting, bahwa tenaga kerja kita itu perlu diberdayakan mulai dari kualitas dan keterampilannya,” kata Frans.

BACA JUGA:  PAN Rekomendasikan Melki Laka Lena Balon Gubernur 2024

Agar, lanjutnya Sehingga ketika para tenaga kerja pergi ke luar negeri untuk kerja sudah memiliki kualitas dan keterampilan untuk bekerja.

“Artinya mereka ini memiliki nilai jual di dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja internasional,” tegas Frans. (ek/llt/jdz/to3)