OELAMASI, terasntt.co — Kampanye hari kedua di Oeteta, Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, Kamis (26/9/2024)Calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma memastikan ditangan Melki – Johni semua persoalan masyarakat bisa diselesaikan. Persoalan itu diantaranya
pembangunan jembatan, perbaikan Bendungan Bipolo yang rusak sejak tahun 2021, perbaikan deker di Puskesmas Pariti, BPJS gratis, persoalan pupuk , rumput laut, hingga pembukaan lapangan kerja bagi pemuda.
Persoalan ini dititipkan masyarakat kepada pasangan Melki – Johni saat kampanye tatap muka Cawagub Johni Asadoma dengan masyarakat Sulamu bersama ketua tim pemenangan Frans Sarong dan anggota DPRD NTT Winston Rondo.
Apa yang diharapkan warga ini terkoneksi dengan beberapa 10 program prioritas Melki-Johni seperti membuka lapangan kerja, meningkatkan ekonomi masyarakat, membangun infrastruktur, memberantas perdagangan manusia (human trafficking), dan mencerdaskan anak-anak NTT.
“Semua masalah di atas disebabkan, karena ekonomi yang buruk. Untuk memperbaiki perekonomian daerah maka kita harus punya pemimpin yang baik yang sangat peduli pada kesejahteraan rakyatnya,” ujar Johni.
Untuk menuntaskan persoalan yang ada, Melki-Johni adalah calon gubernur dan wakil gubernur yang tepat. Alasannya hanya pasangan ini yang memiliki jaringan terkoneksi langsung dengan pusat kekuasaan di Jakarta.
” Sebagai kader Gerindra, saya memiliki jaringan langsung ke Presiden terpilih, Prabowo-Subianto. Dan bung Melki merupakan kader Golkar, adalah salah satu parpol pengusung Prabowo-Gibran pada pilpres dan juga sebagai ketua TKD NTT. Ini bukti bahwa jaringan Melki-Johni ke pusat pemerintahan sangat kuat, dan jaringan seperti itu tidak dimiliki calon lainnya,” tegasnya.
Mantan Kapolda ini menjelaskan, bahwa pasangan Melki-Johni juga diusung PSI yang ketua umumnya adalah anak Presiden Jokowi, serta Demokrat, PAN, PPP, Perindo, Garuda, Gelora, PAN, Demokrat, PKN, dan Prima.
Menurut Johni, untuk membiayai pembangunan infrastruktur hingga desa-desa, pertanian, perikanan, peternakan, sumber daya manusia (SDM) dan sektor lainya, tidak hanya mengandalkan pendapatan asli daerah (PAD) yang terbatas, tetapi perlu dana bantuan pusat dalam bentuk dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK).
“Saya dan bung Melki punya jaringan itu, yang memegang kuasa anggaran di pusat adalah presiden dan DPR. Karena kita punya akses ke sana, maka pasti akan lebih cepat anggarannya karena kita diprioritaskan,” sebutnya.
Pada kesempatan yang sama Winston Rondo mengatakan, Melki-Johni menguasai mayoritas kursi di DPRD provinsi atau 36 kursi dari total 65 kursi DPRD NTT, juga dari 650 kursi DPRD kabupaten dan kota, Melki-Johni menguasai 384 kursi.
Data-data tersebut, lanjutnya, menjadi alasan mengapa masyarakat perlu menjatuhkan pilihan kepada pasangan Melki-Johni. Keduanya tepat menjadi memimpin NTT lima tahun ke depan.(tim)
