SOE, terasntt.co — Di akhir masa jabatan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena melakukan kunjungan kerja (Kunker) bersama mitra kerja BPJS di Desa Oeleu, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Senin (2/9/2024). Warga mengeluh ketiadaan sarana dan prasarana kesehatan serta rusaknya jalan hingga sulitnya transportasi.
Pantauan media akses jalan menuju desa Oeleu dalam kondisi rusak berat. Beragam potensi alam yang dimiliki masyarakat desa Oeleu dan desa-desa sekitarnya sulit dipasarkan, bahkan tidak berharga lantaran akses menuju pasar sangat jauh dan ketiadaan transportasi umum.
Setiba di Oeleu, Melki Laka Lena disambut ratusan masyarakat memadati Gedung GMIT Nektola Nikis sebelum sosialisasi tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara mendapat akses layanan JKN/KIS.
Kepala Desa Oeleu Matris Minbako, mengaku sangat berterima kasih atas kunjungan Melki Laka Lena di desanya. “Kami bersyukur karena baru kali ini ada Anggota DPR RI yang mengunjungi desa kami. Selama Indonesia Merdeka, belum pernah ada satupun Anggota DPR RI yang datang ke desa kami. Jangankan DPR RI, DPRD Provinsi NTT saja belum pernah ada yang datang. Sedangkan DPRD Kabupaten di dapil ini yang ada delapan orang saja, baru hanya dua orang yang datang ke desa kami,” tegas Matris.
Kepada wartawan Melki Laka Lena mengatakan, bahwa sesuai dengan bidang tugasnya terkait dengan aspek kesehatan, ia mendapat laporan dari kepala desa bahwa Pustu di desa tersebut sudah roboh. “Saya akan segera koordinasikan dengan Kadis Kesehatan TTS untuk proses pengusulan. Pengusulan sedang berjalan, apakah sudah masuk atau belum. Kalau memang belum, kami akan berupaya agar bisa diari cara untuk di bangun tahun depan. Kita akan mengupayakan untuk membenahi Pustu Oeleu dan tentu juga SDM kesehatan di setiap desa juga kita dorong,” jelas Melki.
Melki juga tengah memikirkan bagaimana caranya agar komoditi yang dihasilkan di desa Oeleu dan sekitarnya tidak semuanya dijual dalam keadaan mentah. “Kalau bisa ada perkembangan minimal diolah menjadi bahan setengah jadi atau jadi. Boleh juga satu atau dua item komoditi yang bisa kita kembangkan,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya aspek infrastruktur juga menjadi kebutuhan urgen yang mesti mendapatkan perhatian serius. “Saya sudah keliling TTS ini, dan jalannya memang serius harus dibantu. Kita harus bicara dengan teman-teman di Kabupaten. Kita coba diskusi untuk bagaimana caranya agar secara perlahan-lahan harus ada desain untuk mengurangi persoalan infrastruktur yang selama ini menjadi kendala di TTS,” sebutnya.
Anggota DPR RI Pertama yang Datang ke Desa Oeleu
“Sebenarnya kita hadir di daerah-daerah yang sulit seperti ini paling tidak membuka gambaran seorang pemimpin baik itu di bidang eksekutif ataupun legislatif tentang bagaimana nuraninya ataupun pikirannya itu terganggu dan mencari jalan keluar,” katanya.
Menurutnya, tidak usah seketika kita menjawab kebutuhan masyarakat hari ini ataupun tahun depan, tapi paling tidak ketika dia hadir dan melihat serta merasakan langsung kesulitan yang dihadapi warga. “Sehingga ketika pembahasan program anggaran terkait sektor-sektor yang menjadi kesulitan di daerah ini, wakil rakyat atau pemerintah bisa punya memori tentang kebutuhan masyarakat. Kalau dia seorang politisi, itu akan selalu menghantui dan membuat dia selalu berpikir ketika suatu waktu ada pembahasan anggaran pasti akan membuat dia ingat akan desa yang dikunjungi,” ujarnya.
“Jadi sebenarnya kenapa politisi-politisi harus hadir di daerah-daerah sulit karena biar dia jangan berpikir yang mudah saja. Sehingga yang selalu saya katakana, membangun NTT itu sebaiknya dari daerah-daerah tersulit dulu. Kalau itu bisa di benahi, mestinya daerah-daerah yang lebih muda dijangkau itu lebih muda untuk diurus dibandingkan seperti Oeleu ini,” katanya.(llt/to3)