BAJAWA, terasntt.co – Pembangunan fisik RSUD Bajawa tahun 2022 dari dana pinjaman Bank NTT senilai Rp 24 miliar. Berkat perjuangan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena pembangunan tahap kedua dan ketiga menggunakan DAU dan DAK senilai Rp 3 miliar lebih.
Pembangunan tahan pertama dan kedua sudah berlalu sedangkan tahap ketiga pembangunan IGD dan gedung rawat inap baru dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Melki Laka Lena didampingi bupati Ngada Andreas Paru di Late, Golewa Barat (13/7/2024).
Berawal dari dana pinjaman daerah di Bank NTT, pembangunan RSUD Bajawa di Late, Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada kini memasuki tahap ketiga. Dukungan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena sangat bermanfaat bagi keberlangsungan Pembangunan RSUD tersebut.
Bupati Ngada Andreas Paru bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung IGD, dan Gedung Rawat Inap Rumah Sakit -Umum Daerah (RSUD) Bajawa di Late, Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Sabtu (13/7/2024).
Acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung IGD, dan Gedung Rawat Inap ini diawali dengan ibadat bersama dan ritual.
Bupati Andreas Paru mengatakan pembangunan Gedung IGD, dan Gedung Rawat Inap merupakan tahap ketiga dari pembangunan RSUD Bajawa di Late.
Ia menjelaskan pembangunan RSUD Bajawa di Late tahap pertama tahun 2022 menggunakan dana Pinjaman Daerah dari Bank NTT sebesar Rp. 24 miliar. Tahap kedua tahun 2023 berasal dari DAU Spesifikasi Grant sebesar Rp. 10.000.000.000. Dan pembangunan tahap ketiga ini bersumber dari DAK senilai Rp 20 miliar.
“ Pembangunan tahap tiga ini menggunakan dana sebesar Rp 20 miliar yang bersumber dari DAK dan DAU Spesifik Grant untuk melengkapi prasarana dan sarana dengan rincian anggaran sebesar Rp. 16.949.788.000,00 yang bersumber dari DAK dan Rp. 3.100.000.000,00 bersumber dari DAU Spesifik Grant untuk Pembangunan,” tegasnya.
Menurutnya pembangunan RSUD Bajawa di Late bisa berjalan dengan baik karena didukung berbagai pihak terkait. Dan terbukti pada tahap dua dan ketiga mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan.
Bupati Andreas juga mengakui keterlibatan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena dalam memperjuangkan aspirasi pembangunan RUSD Bajawa di Late ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bank NTT, Kementerian Kesehatan, dan Bapak Melki Laka Lena dan semua pihak terkait yang telah mendukung pembangunan RSUD Bajawa di Late,” ujar Andreas.
Pada kesempatan yang sama Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi keseriusan Bupati Andreas untuk membangun RUSD Bajawa di Late yang awalnya dimulai dari dana pinjaman daerah. Bahkan Ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan keberlanjutan pembangunan RUSD Bajawa ini.
“Kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan keberlanjutan pembangunan rumah sakit ini. Mudah – mudahan di tahun anggaran 2025 kita bisa dorong tambahan anggaran senilai Rp. 55 Miliar untuk keberlanjutan pembangunan RUSD Bajawa di Late. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Ngada agar perjuangan kami ini bisa membuahkan hasil,” ujar Melki.
Ketua Golkar NTT ini meminta masyarakat Late dan sekitarnya untuk jangan menjual lahan.
“Tolong jangan jual habis lahannya. Untuk lahan pribadi kalau boleh pake model yang namanya kerja sama operasi atau KSO. Jadi biar orang Late tetap jadi tuan rumah di negeri sendiri. Jadi saya minta tolong pak Bupati, masyarakat disini, semua perangkat daerah, asisten, pak sekda, semua teman-teman dari berbagai dinas, bapa camat, bapa lurah, bapa desa semua kalau boleh buat semacam aturan kalau perlu agar diluar tanah buat Pemerintahan atau fasilitas umum lainnya tolong yang milik-milik pribadi itu jangan jual putus lebih baik bikin kerja sama bagi hasil, ini bakal jadi kota bagus ini,” pintanya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Forkopimda Ngada, Direktur RSUD Bajawa dr. Paulina Palettemu, Kepala Dinas Kesehatan Ngada dr. Ati Due serta para undangan lainnya.(igo/to3)