KUPANG, terasntt.co — Demi menjaga netralitas Pilkada serentak 2024 Komisi III DPRD NTT meminta agar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) bank NTT tanggal 14 November 2024 ditunda. Hal ini tertuang dalam rekomendasi Komisi III saat Rapat Dengar
Pendapat (RSP) dengan bank NTT dan OJK,
Senin (11/11/2024), terkait beredarnya informasi akan digelarnya RUPS-LB.
Sikap komisi III ini untuk menjaga netralitas menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang. Komisi III meminta Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, untuk menunda rencana tersebut.
Wakil Ketua DPRD NTT, Fernando Ozorio Soares, turut mendukung permintaan penundaan RUPS-LB ini. Ia menyatakan langkah ini perlu diambil untuk memberikan waktu bagi pemerintah provinsi dan pihak terkait agar dapat mempersiapkan keputusan yang matang dan menguntungkan bagi Bank NTT.
Menjelang Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, Komisi III DPRD NTT juga meminta Penjabat Gubernur NTT agar mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi NTT untuk menjaga netralitas dalam pemilu.
Demikian juga dengan wakil ketua DPRD NTT, Fernando Ozorio Soares menambahkan, Penjabat Gubernur harus memberikan jaminan bahwa ASN tetap netral pada Pilkada Serentak ini, demi menjaga integritas dan kepercayaan publik dalam proses demokrasi yang akan berlangsung.
DPRD NTT melalui Komisi III menunjukkan komitmen dalam mendukung Bank NTT, baik melalui kajian kerja sama dengan Bank Jawa Timur, perbaikan manajemen, maupun dalam penundaan RUPS.
Pj. Gubernur Bantah Pertemuan Khusus dengan Sekjen Nasdem
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto membantah pemberitaan media yang menyebutkan ada pertemuan khusus dengan Sekretaris Nasdem, Yohana Lisapali
Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT Doris Rihi dan Susana Saye kader NasDem yahg juga adalah istri dari Hilarius Minggu, Direktur Dana sekaligus Plt. Direktur Kredit Bank NTT saat ini.
“Saya baru dengar dari kalian dan saya juga baru baca dari media,” kata Andriko.
Selain itu Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto juga membenarkan akan digelarnya RUPS LB Bank NTT. Jika hal itu rutin dilakukan.
“Ini kan pindah dari Bank DKI ke Bank Jatim, kemudian kepemimpinan Plt itu sudah selesai sejak 7 November dan itu harus di ganti karena itu harus melalui RUPS. Itu normal dan tidak ada kepentingan politik. Jadi gini, penjabat itu diberikan tugas 6 bulan. Jadi selama 6 bulan itu belum ada pejabat definitif. Maka harus diganti atau bentuk penjabat baru,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, mendadak publik NTT dikejutkan dengan rencana Bank NTT menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS – LB). ” Ada apa ” mendadak Bank NTT dijadwalkan gelar RUPS – LB, Kamis (14/11/2024) dan disinyalir ada kepentingan politik untuk mendanai salah satu paslon di Pilgub NTT.
Dilansir dari takyatntt.com, Senin (11/11/2024), ada informasi dari sumber terpercaya di lingkungan Kantor Gubernur NTT menyebutkan, Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto belum lama ini mengadakan pertemuan dengan Yohana Lisapaly, Susana Federika Ayi Saye, Doris Rihi dan sejumlah nama lain. Pertemuan tersebut berlangsung di Rujab Gubernur.(m45)