Gubernur Melki : Pentingnya Jaga Perdamaian Sebagai Fondasi Pembangunan

Gubernur NTT Melki Laka Lena saat bertatap muka dengan para pengawas, kepala sekolah serta ketua OSIS SMA, SMK, SLB se Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (20/9/2025)

KUPANG, terasntt.co — Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (20/9/2025) Gubernur NTT, Melki Laka Lena menyempatkan diri bertatap muka dengan para Kepala Sekolah, Guru, dan Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se- kabupaten. Ia menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan kebersamaan di Kabupaten Rote Ndao sebagai fondasi pembangunan.

Melki mengutarakan alasannya mengundang para Ketua OSIS SMA/SMK/SLB, untuk memastikan generasi muda terlibat langsung dalam menentukan arah pembangunan daerah.

Didampingi sejumlah pejabat Pemprov NTT, Karo Perekonomian dan Pembangunan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kadis ESDM, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Rakyat. Kehadiran Gubernur bersama rombongan disambut hangat oleh Bupati Rote Ndao beserta jajaran Forkopimda, pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Rote Ndao, para Kepala Sekolah, Guru, dan para siswa, gubernur menyoroti kondisi pendidikan NTT yang kini berada di peringkat 35 dari 38 provinsi di Indonesia. Yang disebutnya sebagai alarm bahaya.

“Pendidikan di NTT tidak sedang baik-baik saja. Kita mengalami penurunan kualitas output. Orang Rote dahulu melahirkan tokoh-tokoh hebat yang memberi pengaruh besar di tingkat nasional, seperti W.Z. Johanes, Herman Johanes, dan Adrianus Mooy. Namun generasi emas itu, kini menghilang. Satu-satunya jalan untuk mengembalikan kejayaan adalah pendidikan yang berkualitas”, tegasnya.

Menurut Melki Laka Lena, peran Guru sangat menentukan peningkatan mutu pendidikan. Dari total anggaran pendidikan sebesar Rp2,3 triliun atau 43% APBD Provinsi, pemerintah telah berupaya memastikan kesejahteraan Guru. Bahkan Ia mendorong setiap sekolah untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis potensi lokal agar mampu meningkatkan kesejahteraan sekolah sekaligus mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BACA JUGA:  Masyarakat Lebih Memilih Pemimpin NTT Berdasarkan Kinerja, Hasil Survei Voxpol Center

Sebagai bagian dari program One School One Product (OSOP), Pemprov NTT akan membangun NTT Mart di Rote Ndao sebagai pusat pemasaran produk unggulan sekolah dan daerah.

“Wirausaha di sekolah harus dilakukan dengan prinsip keterbukaan dan transparansi, serta bekerja sama dengan jejaring pengusaha. Pendidikan yang terintegrasi dengan kewirausahaan akan mengangkat kembali martabat daerah ini,” ujar Melki.

Dalam kesempatan yang sama Koordinator Pengawas Pendidikan Menengah Kabupaten Rote Ndao memaparkan kondisi terkini dunia pendidikan di kabupaten ter selatan NKRI ini. Hingga saat ini terdapat 23 sekolah tingkat SMA/SMK dengan tantangan utama berupa :

1. Distribusi Guru yang belum merata, dimana sebagian sekolah mengalami kelebihan tenaga pengajar, sementara sekolah lain kekurangan Guru;
2. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa SMK yang masih terbatas karena keterbatasan mitra usaha dan jejaring kerja sama di NTT.

Meski demikian, para siswa tetap menunjukkan prestasi yang membanggakan di berbagai bidang akademik maupun non-akademik.

Pada kesempatan yang sama Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kesigapan Gubernur NTT dalam menjawab kebutuhan daerah. Bupati mengusulkan agar ke depan dibangun Sekolah dan Akademi Kelautan yang dapat mencetak tenaga-tenaga muda Rote yang siap mengelola sektor perikanan, termasuk tambak garam, dengan pendampingan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

BACA JUGA:  Saat Melki-Jhoni "Dibekingi" Jokowi-Prabowo

“Spirit kita sama untuk membangun NTT. Saya yakin dengan kerja sama dan kerja keras, kita bisa melahirkan kembali orang-orang hebat dari Rote seperti para pendahulu yang pernah membawa nama harum daerah ini,” ungkap Paulus.

_*Dialog Bersama Siswa dan Motivasi Generasi Muda*_

Dalam sesi dialog, para siswa menyampaikan pandangan mereka terkait penggunaan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran. Mereka mengakui ada banyak manfaat positif, namun juga tantangan yang perlu diantisipasi.

Gubernur memberikan motivasi kepada siswa agar berani bercita-cita tinggi, termasuk untuk melanjutkan studi ke sekolah kedinasan maupun kampus terbaik di Indonesia.

“Tidak ada murid bodoh, tidak ada Guru bodoh. Yang ada hanyalah semangat belajar yang perlu terus ditumbuhkan. Kita harus jadi tuan rumah di tanah sendiri, dan itu hanya bisa dicapai melalui pendidikan,” tandasnya.

Gubernur juga mengajak semua pihak untuk meneladani tokoh-tokoh besar asal Rote seperti W.Z. Johanes, Herman Johanes, dan Adrianus Mooy, serta bersama-sama melahirkan generasi penerus yang tak kalah gemilang.

Pertemuan ditutup dengan diskusi hangat antara Gubernur, siswa, Guru, pengawas, dan Kepala Sekolah, menandai komitmen bersama untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan memberdayakan generasi muda Rote Ndao.

Melalui kunjungan ini, Pemprov NTT menegaskan bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat, serta mencetak kembali generasi emas yang akan membawa Nusa Tenggara Timur menuju masa depan yang lebih sejahtera dan bermartabat.(*)