KUPANG, terasntt.co — Puluhan pemuda dari 22 kabupaten / kota se NTT mengikuti dialog bersama calon Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam agenda kampanye tatap muka secara virtual, Kamis (26/9/2024). Tatap muka via zoom ini bertajuk “Pemuda NTT Berbicara, “Melki-Johni Mendengar”.
Dalam kesempatan itu Melki Laka Lena menjelaskan bahwa, tagline bersama calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma adalah “Ayo Bangun NTT”.
Untuk itu, Melki-Johni ingin melibatkan banyak pihak termasuk anak muda dalam rangka membangun NTT. “Kami minta anak-anak muda mempersiapkan diri dengan baik, agar program-program kami yang ingin dikerjakan akan melibatkan adik-adik, juga orang-orang NTT yang ada di luar NTT, di Bali, di Yogya dan di mana saja,” kata Melki Laka Lena.
Ia berharap, jika program ini berjalan, maka anak-anak muda yang punya kemampuan di sektor-sektor penting sepeti pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan untuk ditempatkan di seluruh NTT, agar program dan visi misi Melki-Johni bisa berjalan.
“Kami butuh lebih dari 1.000 anak muda yang ditempatkan di seluruh NTT dalam rangka mengeksekusi program. Di tangan anak-anak muda ini, kalian akan menentukan NTT maju, NTT sehat NTT cerdas dan NTT sejahtera serta berkelanjutan bisa terwujud,” tegasnya.
Menurut Melki, anak-anak muda adalah tonggak pembangunan daerah. Sehingga ia bersama Johni Asadoma berkomitmen untuk melibatkan anak-anak muda, untuk melaksanakan program hilirisasi di NTT.
Lewat program hilirisasi di tingkat desa, semua sumber daya alam atau produk-produk di desa, akan diolah menjadi bahan jadi agar dikirim ke luar daerah dengan harga yang lebih baik. “Peran pemuda menjadi penting, karena kalau kami mendorong anggaran di tingkat desa untuk mengelola hilirisasi di tingkat desa, maka yang mengelola adalah anak-anak muda yang baru lulus kuliah,” kata Melki Laka Lena.
Melki menyatakan, jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, maka paket Melki-Johni akan menyiapkan anggaran untuk program hilirisasi yang dimulai dari tingkat desa. “Kami akan siapkan anggaran untuk hilirisasi sumber daya alam, untuk dikembangkan di setiap daerah melalui skema UMKM. Pendamping – pendamping ini, kita siapkan dari teman-teman yang berusia muda, termasuk anak-anak muda yang lulus kuliah, dan mereka disiapkan untuk pendampingan di tingkat desa. Ini juga membuka lapangan pekerjaan, tapi dalam skema hilirisasi di tingkat desa,” ujarnya.(*/tim)
