Bertemu Kader GMKI Melki Laka Lena Diminta Kolaborasi dengan Mahasiswa Jika Pimpin NTT

Cagub NTT Melki Laka Lena foto bersama kader GMKI Kupang usai diskusi bersama

KUPANG, terasntt.co — Saat digelar pertemuan bersama kader Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kupang Melki Laka Lena Diminta jika terpilih bersama Johni Asadoma menjadi Gubenur dan wakil gubernur NTT bisa berkolaborasi dengan mahasiswa untuk membangun Nusa Tenggara Timur. Pertemuan yang berlangsung di Kupang, Selasa (12/11/2024) ini dihadiri pula dia senior HMKI Winston Rondo dan Yan Windi.

Saat dialog Melki laka Lena menyebut, bahwa ke depan pergerakan mahasiswa harus diberi ruang lebih luas. Era sebelumnya, ranah politik cenderung lebih dominan namun kaderisasi itu terlihat sangat terbatas. “Kita belum kasih ruang ke sektor-sektor seperti politik, ekonomi. Ke depan, teman-teman mahasiswa harus melihat sektor ini,” kata Melki.

Waketum DPP Partai Golkar ini menyebut, berbagai program bisa disodorkan ke mahasiswa atau kelompok muda agar terlibat bersama. Berbagai program yang ada, jelas membutuhkan kelompok muda.
“Kita dorong program hilirisasi. Kami pasti butuh dukungan orang. Kami ingin agar anak-anak muda NTT masuk urus ini barang. Kami pasti butuh dari GMKI, PMKRI, HMI, anak-anak cipayung lah,” kata dia.

Menurutnya, jika segala program dikendalikan oleh orang-orang aktivis maka kemandirian program bisa berjalan. Dengan sokongan dari DPRD NTT pada koalisi Melki – Johni itu menjadi modal.

Melki mengajak para mahasiswa agar bisa memilih sesuai dengan program yang ditawarkan. Dan mahasiswa juga diminta ikut menjaga situasi Pilkada agar tetap kondusif dan menentukan pilihan dengan program yang disiapkan. “Prinsipnya, kelompok mahasiswa itu saya menghargai idealisme dan kemerdekaan menentukan pilihan. Sehingga tidak usah diarahkan, pasti punya pilihan yang baik,” ujarnya.

Melki – Johni, kata dia, punya program yang ikut merangkul anak-anak muda termasuk mahasiswa. Dengan modal koneksi ke pemerintah pusat, artinya itu merupakan dukungan yang sangat mutlak yang tentu dibutuhkan ditingkat daerah.

BACA JUGA:  Diduga Bermuatan Politik, Mekeng Minta OJK dan Pj Gubernur Tunda RUPS - LB Bank NTT Hingga Usai Pilkada

Melki mengingatkan agar mahasiswa bisa membantu menjaga kamtibmas, terutama membantu meminimalisir isu SARA hingga hoax. Apalagi, NTT dalam pemetaan Pilkada secara nasional, menjadi daerah dengan rawan Pilkada.

Menurutnya dalam setiap pekerjaan pemerintah perlu melibatkan semua pihak berdasarkan kebutuhan. Politisi Golkar itu mengatakan, dengan anggaran pemerintah yang ada dibutuhkan kerja sama.

Ruang-ruang untuk orang lain harus diberikan. Dengan begitu maka ada kemandirian dan ada pelibatan dengan pihak lainnya. Ke depan, dia mendorong semua OPD agar bisa melibatkan berbagai pihak termasuk kelompok mahasiswa dalam mengerjakan berbagai program.

Melki mencontohkan dengan banyaknya Diaspora asal NTT. Potensi itu bisa dimanfaatkan dan berkolaborasi untuk membangun Provinsi ini. Selama ini, mereka belum banyak dilibatkan sehingga masih banyak hal yang belum tersentuh.

Sementara Winston Rondo mengatakan, agar kader-kader yang ada di tiap organisasi seperti GMKI harus dipersiapkan dengan baik. Paling tidak, intervensi kolaborasi agar memberi banyak ruang untuk melakukan pengembangan diri.

Winston mengatakan, Melki Laka Lena merupakan sosok aktivis yang dekat dengan cipayung, salah satunya GMKI. Sehingga, komunikasi antar para aktivis dalam mengurai ragam masalah di NTT terutama, bisa dilakukan dengan baik.
“Memilih pemimpin rekam jejak, program dan siapa yang mendukung. Kaka Melki tidak memaksa tapi ingat dengan tiga hal ini,” ujarnya.

Dalam dialog, seorang anggota GMKI Cabang Kupang menyebut industri olahan di NTT nyaris tidak ada. Masalah lainnya adalah konflik lahan hingga harga yang belum berpihak ke masyarakat.

BACA JUGA:  Gubernur Melki : Sekolah Harus Mendukung Siswa Mengenali, Mencintai dan Mengembangkan Potensi Daerah

Persoalan di NTT, kata dia, hampir sama. Sehingga program hilirisasi yang dicanangkan perlu di konkretnya agar memberi manfaat lebih besar ke masyarakat umum.

“Ini tantangan kita ke depan. Kalau kita buat secara baik, kita bisa maju,” ujar dia.

Mantan Ketua GMKI cabang Kupang Frits Taek menyampaikan terima kasih atas kehadiran Melki Laka Lena sebagai seorang aktivis. Dia bilang hampir semua aktivis datang dari latar belakang perekonomian menengah kebawa. “Program pemerintah harus bisa membantu anak-anak aktivis agar bisa mandiri,” katanya.

Selama ini, kolaborasi antar pemerintah dengan aktivis masih belum maksimal. Bahkan beberapa kali komunikasi dengan pemerintah juga sempat disampaikan namun belum dijawab serius.

Padahal, anggota yang berkecimpung dalam organisasi sebetulnya bersedia jika dilibatkan dalam membantu berbagai program pemerintah yang mungkin membutuhkan tenaga muda untuk melakukan perbantuan.

Dia cerita, selama dua tahun kepemimpinannya nyaris tidak ada pelibatan pemerintah dengan mahasiswa. “Saya titip ke abang Melki sehingga bisa membantu kami. Supaya ketua selanjutnya bisa berkomunikasi lebih baik dan membantu kami,” katanya.

Ketua GMKI terpilih Andraviani Laiya menyampaikan, persoalan utamanya juga adalah nyaris ketiadaan antar pemerintah dan organisasi kepemudaan. Bagian itu membuat jarak dan pengembangan mahasiswa cenderung stagnan.

Padahal, perlu ada kolaborasi bersama. Dia menyebut para aktivis memiliki daya juang lebih besar yang harusnya itu menjadi modal. “Saya juga pengurus sebelumnya, pendampingan dari pemerintah itu sangat minim. Bukan soal materilnya,” ujarnya.

Dia juga berharap ada kolaborasi bersama pemerintah. Sebab, itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan antara pemerintah dan organisasi khususnya kemahasiswaan. (*/tim)