BORONG, terasntt.co — Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Manggarai Timur, Jumat (11/4/2025), Gubernur NTT Melki Laka Lena menyempatkan diri berkunjung ke Seminari Pius XII Kisol yang merupakan almamaternya. Melki turut ambil bagian dalam seminar bersama Romo Fery Warman, para alumni serta para siswa di rumahnya sendiri.
Pada kesempatan itu, dengan nada penuh sukacita, Gubernur Melki membagikan kisah masa lalunya sebagai seorang seminari. Ia mengenang bagaimana hidup di seminari yang telah membentuk karakter, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab yang mengantarnya hingga menjadi pemimpin NTT saat ini.
“Di tempat ini, saya dilatih untuk selalu berbuat lebih dari yang diminta. Kalau disuruh kerja sampai poin tujuh, saya dan teman-teman selalu ingin mencapai poin sepuluh. Itulah semangat anak seminari,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Melki juga berkisah tentang masa remajanya yang penuh warna, dari bermain basket di lapangan seminari, hingga memainkan gitar bersama sahabat-sahabatnya. “Kami datang dari berbagai penjuru NTT, tapi di sini kami dibentuk sebagai satu keluarga besar,” kenangnya.
Ia tidak lupa menyampaikan pesan penting kepada para siswa yang sedang menempuh pendidikan di Seminari Kisol. “Sekolah ini adalah salah satu yang terbaik di NTT dan bahkan di Indonesia. Kalian harus bangga, dan jadikan setiap hari di tempat ini sebagai bekal menjadi pemimpin yang rendah hati dan siap berkorban,” ucapnya.
Dalam suasana yang sama, Romo Fery menyampaikan sebuah kisah kecil yang menggugah hati. Ia menceritakan saat menemukan sebuah dompet cokelat berisi uang dan foto kecil. “Saya serahkan dompet itu kepada Pak Gubernur. Dari cerita ini, saya ingin mengingatkan: jangan ambil yang bukan milikmu. Berikan kepada pemiliknya. Itulah keadilan yang memuliakan,” tutur Romo Fery.
Romo juga menitipkan doa agar Gubernur Melki menjalani tugas sebagai pemimpin lewat jalan salib pengabdian, seperti Kristus yang mengorbankan diri-Nya untuk kehidupan umat manusia. “Semoga bapak Gubernur menjadi pemimpin yang memuliakan kehidupan masyarakat NTT lewat jalan salib pelayanan.” ujarnya.
Diakhir pertemuan ini, Melki menyatakan komitmennya untuk terus mendukung Seminari Kisol, terutama menjelang perayaan 70 tahun berdirinya lembaga pendidikan ini. “Kami para alumni akan bantu dengan cara kami. Tapi saya ingin duduk bersama semua alumni Kisol se-Indonesia agar bantuan ini menjadi gerakan bersama,” ungkapnya.
Di tempat yang penuh kenangan ini, Melki Laka Lena kembali membuktikan bahwa pemimpin sejati tak pernah lupa dari mana ia berasal. Dan bahwa karakter, dedikasi, serta semangat pelayanan lahir dari tempat-tempat sederhana, seperti kamar asrama, kapel pagi, dan lapangan basket kecil di kaki Manggarai Timur.(*)
