Buka Sidang PGWI NTT, Gubernur Melki Ajak Gereja – Pemerintah Bersinergi Bangun Karakter Generasi Muda

Gubernur NTT Melki Laka Lena saat membuka sidang PGWI NTT di Kupang, Selasa (28/10/2025)

KUPANG, terasntt.co — Gubernur NTT Melki Laka Lena menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan Gereja dalam membangun karakter dan pendidikan keluarga di tengah berbagai tantangan sosial yang dihadapi masyarakat saat ini.
Gereja memiliki peran strategis dalam menumbuhkan nilai-nilai moral dan spiritual masyarakat.

Demikian hal ini disampaikan Gubernur Melki saat membuka Sidang Wilayah Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) NTT Tahun 2025 di Aula GMIT Center, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya kegiatan tersebut penting
agar seluruh Gereja di bawah PGI bersama pemerintah dapat bersinergi dalam setiap agenda pembangunan di NTT.

Gubernur Melki mencontohkan Gereja memiliki peran strategis dalam menumbuhkan nilai-nilai moral dan spiritual masyarakat, yakni kolaborasi antara Sinode GMIT dan Bank Indonesia Perwakilan NTT dalam menghadirkan GG Mart, sebagai bentuk kerja sama nyata yang memberdayakan ekonomi umat.

Untuk itu dalam kesempatan tersebut, Melki juga menyentil soal program unggulan Pemprov NTT One Village One Product (OVOP) yang terus didorong untuk menggerakkan ekonomi desa berbasis potensi lokal.

“Kami mengapresiasi Gereja yang turut mendorong umatnya mencintai produk lokal dan membangun ekonomi yang berkeadilan serta berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga mengungkap rencana penerbitan Peraturan Gubernur tentang Jam Belajar Anak di Rumah, sebagai bagian dari upaya memperkuat pendidikan karakter di keluarga.

BACA JUGA:  PSI Susul Gerindra Serahkan SK Dukungan ke Melki - Johni Maju Pilkada NTT, Terima Kasih Mas Kaesang

Menurut gubernur, kebijakan ini mendorong setiap keluarga meluangkan waktu antara pukul 17.30–19.00 WITA untuk belajar, beribadah, dan berkumpul bersama.

“Pendidikan harus dimulai dari rumah, didukung oleh Gereja, Sekolah, dan seluruh pihak terkait. Nilai-nilai moral dan kasih Kristus harus kembali menjadi fondasi utama pendidikan di NTT,” tegasnya.

Gubernur Melki mengatakan, Sidang Wilayah PGIW NTT Tahun 2025 menjadi wadah penting untuk memperkuat pelayanan umat, mengevaluasi program, serta menyusun arah pelayanan lima tahun ke depan. Juga menegaskan, bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan kebijakan anggaran, tetapi juga pembangunan moral dan spiritual masyarakat.

“Gereja hadir bukan hanya untuk menyelamatkan jiwa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran publik akan tanggung jawab bersama membangun peradaban kasih di bumi Flobamorata,” ungkapnya.

Ia berharap Gereja semakin aktif terlibat dalam isu-isu sosial seperti penanggulangan kemiskinan, perlindungan anak dan perempuan, literasi digital, serta pelestarian lingkungan.

Gubernur berharap sidang ini menjadi momentum refleksi bersama agar Gereja tetap menjadi suara di ruang publik, yang mengingatkan, mengarahkan, dan menginspirasi masyarakat dalam semangat kasih dan kebenaran Kristus.

“Harapannya, seluruh proses persidangan berlangsung dalam suasana persaudaraan dan tuntunan Roh Kudus, menghasilkan keputusan yang membawa berkat bagi Gereja dan masyarakat NTT,” tandasnya.

BACA JUGA:  Tanesab: Saya Orang Timor Pilih Melki-Johni Karena Rekam Jejaknya

Pada kesempatan yang sama Ketua PGWI NTT, Pdt. Merry Kolimon menyampaikan, bahwa PGWI beranggotakan 20 Gereja di seluruh wilayah NTT.

Menurutnya dalam sidang tersebut juga membahas sejumlah isu-isu penting sehingga ia berharap agar melalui diskusi yang diikuti oleh seluruh anggota PGWI dapat memberi dampak positif bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur.

Demikian juga Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Sigit Prayono, memberikan apresiasi terhadap semangat Oikumene di NTT.

Ia menegaskan komitmen LAI untuk terus menghadirkan firman Tuhan hingga ke pelosok negeri.

“Setiap tahun kami membagikan sekitar 155 ribu Alkitab ke berbagai daerah, termasuk 6.000 eksemplar ke wilayah Oecusse. Kami juga melayani umat di Timor Leste dan tengah menyusun Alkitab dalam bahasa Tetun,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Sidang Wilayah PGIW NTT Tahun 2025 ini dilaksanakan selama 2 hari Selasa dan Rabu, (28 – 29/10/2025).

Turut hadir Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Samuel Pandie, Kepala Biro Hukum Setda Provinsi NTT, Odermaks Sombu, utusan sinode denominasi, dan perwakilan lembaga mitra.(*)